Empat Alasan Bhayangkara FC Pilih Mengungsi ke Sidoarjo

Sesi latihan Bhayangkara FC.
Sumber :
  • Instagram.com/bhayangkarafc

VIVA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di Jakarta berdampak terhadap Bhayangkara FC. The Guardian tak bisa menggunakan Stadion PTIK, Jakarta Selatan sebagai markas dalam lanjutan Liga 1.

Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) meminta Bhayangkara untuk pindah kandang dari Jakarta. Bhayangkara pun memilih Stadion Gelora Delta Sidoarjo, sebagai markas sementara.

"Pemilihan homebase Bhayangkara di Delta Sidoarjo karena Stadion PTIK tak bisa digunakan. Saat ini, di Jakarta diberlakukan PSSB ketat sehingga alternatif yang dipilih yang memungkinkan hanya Stadion Gelora Delta Sidoarjo," kata COO Bhayangkara FC, Sumardji kepada VIVA.

(Baca juga: PSBB Total di Jakarta, Bhayangkara FC Diminta Keluar Kandang)

Ada empat alasan mengapa Bhayangkara memilih Gelora Delta Sidoarjo sebagai markas. Salah satunya, karena The Guardian pernah bermarkas di Sidoarjo di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

"Yang pertama, Bhayangkara pernah berhomebase di Delta Sidoarjo. Yang kedua, sarana prasarana memadai. Yang ketiga, dekat dengan hotel. Keempat, memudahkan dalam akomodasi dan transportasi," kata Sumardji.

"Tetapi ketika PSBB ketat dicabut maka Bhayangkara akan kembali ke Stadion PTIK Jakarta," lanjutnya.

Bhayangkara FC akan menjamu Arema FC pada 2 Oktober 2020. Jika di Jakarta masih diterapkan PSSB, berarti laga tersebut bakal berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Selain Bhayangkara, sudah ada dua klub Liga 1 yang bermarkas di Gelora Delta. Mereka adalah Madura United dan Persebaya Surabaya.