Siasat Jitu Persib Jaga Motivasi Pemain di Tengah Molornya Kompetisi

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Sumber :
  • VIVA/Dede Idrus

VIVA – Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, buka suara terkait dampak yang terjadi kepada pemainnya setelah enam bulan tanpa ada kejelasan kompetisi Liga 1. Menurutnya, situasi yang dialami skuad Maung Bandung saat ini sulit untuk ditebak. 

Supardi Nasir cs telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk menyambut lanjutan Liga 1 awal Oktober 2020. Namun, PSSI tiba-tiba memutuskan kelanjutan kompetisi batal digelar tepat waktu karena pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian. 

Kini, ketidakjelasan kompetisi kembali menghampiri para pemain. PSSI sepakat melanjutkan Liga 1 pada 1 November 2020, tapi di sisi lain kepolisian ngotot tidak mengeluarkan izin karena pertimbangan pandemi virus corona COVID-19 yang belum mereda. 

"Berdampak atau tidak, saya tidak terlalu mengetahui itu karena ini situasi yang unik dan belum pernah terjadi sebelumnya. Tentunya, saya tidak mau mendramatisir ini tapi kami punya keseharian sebagai pesepakbola dan itu sangat sulit," ujar Robert di Bandung, Kamis 15 Oktober 2020. 

"Pemain banyak bekerja dengan bergerak dan bersiap, bagaimana bisa mengeluarkan kemampuan terbaik setiap saat dan ketika sudah siap untuk sesuatu tapi dibatalkan, lalu bersiap lagi dan batal lagi, itu akan sangat berat bagi siapa pun untuk bangkit kembali," tambahnya. 

Eks pelatih PSM Makassar ini memilih untuk fokus menjaga motivasi para pemainnya sembari menunggu pengumuman resmi tentang kelanjutan Liga 1 dari PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia. 

"Kami akan mencoba sebaik mungkin untuk menjaga motivasi, karena kami juga tahu bahwa manajemen Persib juga sudah sebisa mungkin mendukung tim dan memastikan pemain bisa tetap sehat, selamat dan termotivasi hingga kami mendapat kejelasan kapan liga akan dimulai. Kami melakukan yang terbaik meski hasilnya belum tahu seperti apa," tutur juru taktik asal Belanda.

Robert mengaku, punya jurus jitu agar motivasi pasukannya tetap terjaga. Dia mengubah jadwal dan menu latihan yang baru seperti fitnes, sehingga pemain tidak merasa jenuh dengan progam sebelumnya. 

"Kami tetap melanjutkan untuk berlatih, tidak seperti tim lain yang memutuskan berhenti berlatih karena kami tahu akan ada liga dan kami akan fokus pada tipe yang berbeda dalam latihan," ucapnya. 

"Perbedaan latihan mingguan supaya tidak terlalu panjang latihan intensitas tinggi bagi pemain dan juga tidak terlalu rendah karena dasarnya adalah pemeliharaan saja. Jadi kami mengawali dengan sangat individual untuk menjaga komposisi tubuh pemain," kata mantan pelatih Arema FC.