Ternyata PSSI Tak Mampu Jamin Bergulirnya Lanjutan Liga 1

Duel Persita Tangerang vs PSM Makassar di Liga 1 2020.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz

VIVA – PSSI rupanya juga tak mampu menjamin kapan Liga 1 dan Liga 2 musim ini bisa dilanjutkan. Kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan dengan klub di Yogyakarta pada Selasa 13 Oktober 2020 untuk melanjutkan kompetisi bulan depan ternyata cuma karena tekad bersama-sama.

PSSI tidak bisa menjamin izin keramaian untuk menggelar pertandingan Liga 1 dan Liga 2 dari Kepolisian bisa mereka dapatkan. Bisa saja kendala seperti hendak menggelar kompetisi pada Oktober 2020 kembali terulang.

Baca juga: Skema Lain PSSI soal Kelanjutan Liga 1 di Tengah Masa Tak Pasti

Kepolisian tidak menerbitkan izin keramaian untuk Liga 1 dan Liga 2. Pertimbangannya adalah tingkat pandemi COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Ditambah lagi ada agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di beberapa tempat.

“Kemarin meeting kan keputusannya ternyata federasi juga belum bisa kasih jaminan bahwa kompetisi ini bisa dimulai bulan apa. Tentu dengan pilihan dimulai November, Desember atau Januari 2021, itu pun memberikan ketidakpastian pada klub-klub semua," kata Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara, dikutip dari siaran pers-nya.

Nyoman berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa memberi kejelasan dalam waktu dekat ini. Mengingat semuanya adalah titik awal setiap klub untuk menentukan waktu persiapan tim.

Apalagi rencana PSSI akan terus berusaha melanjutkan musim ini, sekali pun jadi tahun depan. Bayangan Nyoman, izin juga akan sulit didapatkan oleh mereka karena pada Desember 2020, banyak agenda Pilkada.

"Kami harapkan dalam waktu dekat ini PSSI maupun LIB bisa memberikan keputusan yang ada jaminannya. Kita sama-sama tahu bahwa di bulan Desember ini ada Pilkada, jadi saya harap PSSI bisa memberikan jaminan kompetisi bisa dimulai,” imbuhnya.

Ketidakpastian lanjutan kompetisi ini juga berdampak kepada psikologis pemain. Manajemen Persita berpikir keras bagaimana caranya agar mental tim besutan Widodo Cahyono Putro bisa terus terjaga.

Baca juga: Selama Pilkada, Tak Ada Izin dari Polri untuk Liga 1 2020

“Ya tentu dampak yang negatifnya masalah mental pemain, Kita di manajemen juga berpikir keras bagaimana caranya kita menjaga mental pemain dan asa-asa mereka, asa kita semua, bahwa kompetisi ini, khususnya tahun ini bisa diselenggarakan dengan baik. Apapun nanti keputusan federasi, kita apresiasi pasti." tutur Nyoman.