Gawat, Ada Masalah Besar Saat Timnas Indonesia U-19 Pulang

Timnas Indonesia U-19
Sumber :
  • PSSI

VIVA – Timnas Indonesia U-19 mengakhiri pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Para pemain saat ini sedang dalam perjalanan dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Selasa malam, 27 Oktober 2020.

Timnas U-19 berada di Kroasia sejak 30 Agustus lalu. Berbagai macam latihan telah dijalani para pemain. Pun, 11 laga uji coba telah dilahap para penggawa Garuda Nusantara.

TC ini dilakukan sebagai persiapan Timnas U-19 berlaga di Piala AFC U-19 2020 yang rencananya akan digelar awal 2021 mendatang. 

Selain itu, Timnas U-19 akan berlaga di ajang bergengsi yakni Piala Dunia U-20 yang mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Tapi, ada masalah besar yang menanti Timnas U-19 saat kedatangan mereka di Indonesia. Hal itu adalah kompetisi sepakbola Tanah Air yakni Liga 1 dan Liga 2 yang belum bergulir.

Photo :
  • pssi

Ketua Umum PSSI">PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, awalnya para pemain bakal kembali dipulangkan ke klub masing-masing setelah menjalani TC di Kroasia. 

Namun, karena kompetisi masih belum mendapatkan izin dari pihak kepolisian, para pemain terpaksa pulang ke rumah masing-masing.

Dengan tidak adanya kompetisi, Iriawan mengatakan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kesulitan menjaga ritme para pemainnya. Hal terburuknya, pemain akan kembali menurun saat tiba di Indonesia karena tidak ada kompetisi.

"Kami kesulitan mempertahankan ritme pemain. Padahal kita ada Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20. Tentunya untuk mencapai prestasi di Piala Dunia yang ditargetkan lolos ke babak penyisihan perlu untuk kembali menggulirkan kompetisi," kata Iriawan dalam bincang virtual dengan BaBe.

"TC dengan kompetisi berbeda. Saat dikontrak Tae-yong punya program check in chek out. Artinya setelah TC pemain kembali ke klub, begitu seterusnya, jadi mereka dilatih terus. Mereka berada di dalam atmosfer kompetisi," sambungnya.

Dengan kompetisi, lanjut Iriawan, para pemain bakal mendapatkan pengalaman berharga. Mereka bisa menambah pengalaman bekerja sama dan menghadapi pemain yang lebih senior, hingga belajar dari para pemain asing yang bermain di Tanah Air.

"Mengapa sangat perlu kompetisi? Karena mereka bisa bersaing dengan 3-4 pemain asing. Itu untuk meningkatkan performa pemain. Dengan kompetisi juga pemain senior bermain, dia bisa belajar, menambah pengalaman," ucapnya.

Photo :
  • pssi.org

Oleh karenanya, Iriawan berharap faktor-faktor itu bisa menjadi acuan bagi pemerintah dan Polri untuk segera memberikan izin Liga 1 dan Liga 2 digelar kembali.

“Di kompetisi, pelatih juga bisa melihat jika ada talenta lainnya yang dirasa layak untuk masuk Timnas U-19. Jadi kita memiliki banyak pilihan," tuturnya.

"Tensi pertandingan di TC juga berbeda kalau di kompetisi. Saya berharap pemerintah dan kepolisian bisa memberikan izin kepada kami agar kompetisi bergulir, semua protokol akan kami jaga," jelasnya,


Timnas U-19 menjalani 11 laga uji coba selama di Kroasia yakni melawan Bulgaria (0-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), serta dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1), Bosnia Herzegovina (0-1), Dinamo Zagreb (1-0), NK Dugopolje (3-0), Makedonia Utara (4-1 dan 0-0), Hajduk Split (4-0). Selain itu juga menggelar satu kali internal game.