Jurnalis Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan Bikin Aksi Solidaritas untuk Korban

Laga Jurnalis Malang Raya Football Club untuk korban Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA

VIVA Bola – Beberapa jurnalis yang bertugas di Malang menjadi saksi mata dalam tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Mereka tahu betul bagaimana situasi mencekam penuh kepulan gas air mata disusul jatuhnya ratusan korban di malam naas itu.

Jeritan permintaan tolong dan tangisan bocah-bocah suporter Arema FC terekam jelas pada memori mereka. Melihat banyaknya korban jiwa dan terluka. Para jurnalis ini langsung mendadak menjadi relawan. Secara bergantian turut membantu mengevakuasi korban satu per satu.

Setelah 20 hari berselang. Mereka membuat kegiatan solidaritas bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka melakukan doa bersama dan secara kolektif membuat donasi. Dana yang terkumpul akan diberikan sebagai santunan bagi para korban.

Aksi solidaritas itu dikemas melalui pertandingan sepakbola bertajuk laga solidaritas di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Jumat, 21 Oktober 2022. Uniknya, terdapat aksi tutup mata dan juga cuci tangan. 

Sebagian wajah jurnalis ini juga di beri cat biru. Dimana dengan mata kepala mereka sendiri menyaksikan sejumlah wajah korban Tragedi Kanjuruhan saat itu banyak yang membiru diduga akibat gas air mata. 

Sedangkan, aksi tutup mata dan cuci tangan sebagai bentuk sindiran kepada seluruh stakeholder sepak bola tanah air yang seharusnya bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Apalagi dalam tragedi itu, sebanyak 134 Aremania dan Aremania meninggal dunia dan 620 diantaranya terluka.



"Kami menyindir beberapa pihak yang menurut kami pura-pura tidak melihat apa yang terjadi. Cuci tangan ini sebagai bentuk mereka lepas tangan tidak bertanggungjawab. Sedangkan tutup mata seolah-olah stakeholder sepak bola Indonesia pura-pura tak tersangkut dalam persoalan ini," kata salah satu perwakilan Jurnalis Malang Raya Football Club (JMR FC) Tutus Sugiarto.

Setelah melakukan doa bersama dan laga solidaritas. Secara kolektif mereka memberikan santunan untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Dana yang terkumpul akan diberikan pada korban yang belum mendapat perhatian dari pemerintah.

"Nanti akan kita berikan, kepada keluarga korban meninggal dunia ataupun korban luka-luka. Kita akan cari korban yang belum banyak menerima bantuan atau justru belum mendapat bantuan," ujar Tutus.