Lemparan Pratama Arhan Bikin Pelatih Vietnam Tanya Sana-sini

Aksi Pratama Arhan
Sumber :
  • AFP/JAM STA ROSA

Hanoi– Lemparan ke dalam bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan membuat pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier harus bertanya ke sana-sini. Bahkan dia sampai berbicara kepada tim pelatih Timnas Jepang yang juga sempat merasakan bagaimana rasanya dibobol dari skema lemparan ke dalam jarak jauh.

Timnas Vietnam menyerah 0-1 dari Timnas Indonesia dalam pertandingan ketiga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis 21 Maret 2024. Gol dari Egy Maulana Vikri itu diawali dari lemparan ke dalam jarak jauh Pratama Arhan.

Jelang menghadapi Indonesia di My Dinh National Stadium, Selasa 28 Maret 2024, Philippe Troussier ditanya mengenai rencana mencegah gol dari skema lemparan ke dalam seperti itu. Dia mengakui jika mencari informasi ke tim lain, termasuk Timnas Jepang.

"Pertanyaan yang menarik tapi sulit direspons, karena ketika pemain ini memegang bola, semua orang senang. Saya tanya mengapa? Mereka menjawab 'Karena kami bisa mencetal 30 gol lebih dari situasi itu'," kata Troussier dalam konferensi pers jelang laga, kemarin.

Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier

Photo :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

"Kemudian saya bertanya kepada tim pelatih Jepang, dan tanya ke banyak tim juga. Kenapa kalian tidak bisa mengantisipasinya? Jawabannya, 'Kami sudah berusaha, tapi kami tidak bisa melakikannya, sulit untuk mengantisipasinya'."

Lemparan ke dalam jarak jauh Arhan ini sudah diketahui oleh Troussier sebelumnya. Tapi yang dia sayangkan, ketika kebobolan, para pemain Vietnam memang lengah. Padahal ketika bertemu di Piala Asia 2023 sebelumnya, mereka mampu mengantisipasi ini.

"Ketika saya melihat foto dari gol itu, terlihat kami tidak dalam posisi bertahan yang bagus. Itu sangat disayangkan. Karena saat bertemu di Piala Asia, Indonesia dapat 10 lemparan ke dalam dan pertahanan kami bagus," tutur juru taktik asal Prancis tersebut.

"Sedangkan di Indonesia, kami bertahan dengan baik saat mereka melakukan enam kali lemparan, tapi satunya kemudian kami tidak konsentrasi hingga harus membayarnya," imbuhnya.

Troussier mengatakan sudah coba memperbaiki perihal ini. Mereka berharap bisa mengantisipasi kebobolan oleh Indonesia dengan skema lemparan ke dalam jarak jauh dari Arhan.

"Di Piala Asia kami kalah lewat penalti, di Indonesia kami lewat lemparan. Ini harus kami terima, dan jika besok pemain nomor 12 main, saya berharap kami bisa dan siap mengatasi masalah ini. Kami sudah berbicara dengan pemain untuk mengatasi masalah ini."