Lagi, PBR Bermasalah dengan Jersey Tim
Jumat, 20 November 2015 - 07:13 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Ada cerita unik di balik duel Persija Jakarta dengan Persipasi Bandung Raya (PBR) di Piala Jenderal Sudirman, Kamis, 19 November 2015. Wasit Iwan Sukoco sempat menghentikan jalannya pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut karena
jersey
salah satu pemain PBR bermasalah.
Baca Juga :
Ini terjadi saat laga baru berjalan 10 menit. Wasit meminta pemain PBR bernomor punggung 45, Waluyo untuk berganti jersey. Wasit melihat ada masalah antara celana dan baju Waluyo.
Nomor pemain, antara kaos dan celana di jersey pemain tersebut terlihat tidak sama. Bek PBR itu kemudian berganti celana sebelum kembali masuk ke dalam lapangan.
“Tentu kami sepakat, soal jersey memang harus benar. Tapi sebelum pertandingan, mereka (ofisial) telah memeriksa itu dan tak ada masalah. Pengawas pertandingan juga memberikan izin untuk ke lapangan dan bertanding,” kata pelatih PBR, Pieter Huistra, usai pertandingan.
Ini bukan kejadian pertama yang dialami PBR, Sebelumnya, wasit juga sempat meminta pelatih PBR Pieter Huistra untuk berganti baju pada saat pertandingan melawan Arema Cronus.
Saat itu, baju yang dikenakan Pieter dinilai memiliki warna yang serupa dengan warna jersey Arema Cronus. Pieter pun berganti baju mengenakan jersey penjaga gawang untuk bisa mengikuti pertandingan di tepi lapangan.
Dalam kesempatan yang sama, pelatih asal Belanda itu memberikan kritikan pada penyelenggara pertandingan. Menurutnya, wasit dan ofisial di setiap pertandingan harus berbeda. Sementara dia mendapati tiga nama wasit dan asisten wasit yang sama, antara pertandingan PBR melawan Arema Cronus.
"Saya menemukan itu sangat aneh, saya mempertanyakan bagaimana teknis mereka menunjuk wasit,” kata Pieter.
Terdapat tiga nama wasit dan asisten wasit yang sama antara pertandingan PBR melawan Arema dan pertandingan PBR melawan Persija, yaitu Beny Andrico dan Maryono.
Lalu ada Adi Riyanto yang bertindak sebagai wasit utama pada pertandingan 16 November 2015 dan berposisi sebagai wasit cadangan di pertandingan 19 November 2015.
“Seharusnya wasit dirotasi, tak bisa punya wasit yang sama di setiap pertandingan. Itu buruk untuk organisasi (penyelenggara), jadi ini harus dibenari,” ucapnya. (ase)