Sanksi Tegas Operator ISC untuk Klub Penunggak Gaji

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Sumber :
  • viva.co.id / Radhitya Adriyansyah
VIVA.co.id - Operator Indonesia Soccer Championship (ISC) telah menyiapkan aturan tegas demi meminimalisir terjadinya tunggakan gaji terhadap pemain dan pelatih oleh manajemen klub. Diyakini, aturan ini bakal membuat klub-klub peserta kapok untuk menunggak gaji pemainnya.

Direktur PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono, menegaskan pihaknya siap melakukan pengurangan poin jika nantinya ada klub yang melakukan penunggakan gaji. Tak cuma pengurangan poin, Joko menyatakan pihaknya punya sanksi lebih berat untuk klub-klub penunggak gaji.

"Mereka yang menunggak gaji satu pemain selama satu bulan, maka poin dikurangi satu. Kemudian, menunggak dua bulan gaji untuk satu pemain, poinnya dikurangi tiga. Dan jika menunggak gaji lima pemain selama dua bulan, hak komersial dan kompetisinya langsung dicabut," kata Joko.

Aturan salary cap juga bakal diterapkan di ISC. Penerapan salary cap, disebut Joko, bisa menjadi solusi untuk meminimalisir terjadinya tunggakan gaji.

Nantinya, klub hanya boleh mengeluarkan uang sejumlah Rp10 miliar secara akumulatif. Dan pengeluaran minimal mereka adalah Rp5 miliar.

"PT GTS juga akan memberikan subsidi komersial untuk ISC A dan ISC B. Klub ISC A, akan diberikan uang Rp5 miliar. ISC B, untuk babak penyisihan grup diberi Rp400 juta, lolos 16 besar Rp300 juta. Kemudian, untuk semifinal dan final tidak ada, juara diberi hadiah Rp1 miliar, peringkat dua, Rp700 juta dan peringkat tiga, Rp300 juta," terang Joko.

Terkait penggunaan pemain asing, di ISC, klub diberikan jatah empat slot. Rinciannya adalah tiga pemain dari negara mana saja dan satu lainnya harus berasal dari Asia.