Ambisi Arema Incar Poin Sempurna di Laga Terakhir

Pemain Arema Cronus lakukan selebrasi gol.
Sumber :
  • indonesiansc.com

VIVA.co.id -  Arema Cronus bakal melakoni laga krusial kontra Persib Bandung dalam laga terakhir Torabika Soccer Championship (TSC) di Stadion Kanjuruhan, Minggu 18 Desember 2016. Arema wajib memetik kemenangan jika masih ingin merengkuh gelar juara.

Saat ini, Arema berada di posisi kedua klasemen dengan raihan 63 poin. Jumlah ini tertinggal dua poin dari Persipura Jayapura yang berada di puncak.

Oleh sebab itu, tak ada yang bisa mengantar Arema menuju gelar selain hasil sempurna. Dalam laga sebelumnya, Arema hanya mampu bermain imbang 2-2 kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Segiri, Samarinda.

Hasil ini membuat jarak dengan Persipura sedikit menjauh. Meski demikian, Cristian Gonzales cs tak lantas kehilangan peluang.

Jika Arema mampu memenangkan laga kontra Persib, sementara dalam laga lain Persipura kalah dari PSM Makassar, gelar juara dipastikan akan jatuh  ke publik Stadion Kanjuruhan.

"Tak ada alasan untuk menyerah sampai laga terakhir. Berjuang sampai menit terakhir pertandingan besok, adalah kewajiban bagi kami untuk memanfaatkan peluang juara. Sekalipun ini bukan kompetisi resmi, hasrat kami untuk jadi juara tetap sama seperti saat main di kompetisi resmi," ujar asisten pelatih Arema, Joko Susilo, saat dihubungi VIVA.co.id

Soal persiapan tim, Joko mengatakan tak ada yang khusus. Hanya saja menurutnya, tim pelatih terus berusaha meningkatkan mental para pemain. Sebab, situasi saat ini menurut Joko bisa jadi motivasi dan bisa juga menjadi beban berat.

Joko mengungkap para pemain Arema dalam kondisi terbaik. Hanya nama Oktavianus Maniani yang dipastikan tak bisa diturunkan. Okto akan absen lantaran menerima akumulasi kartu kuning.

"Kalau persiapan normal saja. Kondisi pemain masih kami pantau sampai besok. Tapi, sejauh ini tidak ada masalah. Cuma Okto (Maniani) saja yang enggak bisa main karena akumulasi. Persib kita tahu bukan tim sembarangan, bisa saja mereka menggagalkan kami. Makanya, kami tegaskan kepada para pemain bahwa laga nanti adalah final. Apa pun hasilnya, kami harus bertempur sampai menit akhir," kata Joko.

"Saya yakin anak-anak bisa sangat termotivasi dengan situasi ini. Tapi yang tak boleh dilupakan, situasi ini juga justru bisa jadi beban berat. Makanya, kami terus menekankan agar anak-anak fokus main dan tak menjadikan laga terakhir sebagai beban," lanjutnya.