Undur Kompetisi, PSSI Dinilai Langgar Keputusan Kongres

Sejumlah Pimpinan Eksekutif PSSI berdiskusi di kongres tahunan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk memundurkan kompetisi Liga 1. Mereka beralasan masih belum siap menggulirkannya jika merujuk kepada keputusan Kongres Tahunan di Bandung pada 8 Januari 2017 lalu.

Namun, keputusan itu menuai tanda tanya. Manajer Madura United, Haruna Sumitro menilai langkah mengundur kompetisi dari 26 Maret 2017 merupakan pelanggaran atas keputusan Kongres Tahunan. Dan secara organisasi itu tidak dibenarkan.

"Ketika Kongres sudah menentukan 26 Maret itu maka perubahan hasil harus di Kongres pula. Tidak bisa kemudian pengurus bisa mengubah seenaknya sendiri," ujar Haruna kepada wartawan saat ditemui di Hotel Parklane, Kuningan, Jakarta pada Selasa 21 Februari 2017.

"Saya lebih melihat pada sisi mekanisme organisasi, tatanan organisasi sudah benar, program kerja sudah disepakati di Bandung dan semuanya sudah diputus. Itu jelas 26 Maret kompetisi akan dijalankan," imbuhnya.

Diundurnya waktu kompetisi Liga 1 memang sejak awal sudah bisa diprediksi. Sebab, PSSI hingga saat ini belum menunjuk operator yang diberi kuasa. Akan tetapi, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memiliki alasan lain.

Menurutnya, pengunduran dilakukan karena klub-klub yang bakal mentas di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Tanah Air itu belum siap. Dan kemungkinan Liga 1 baru akan digulirkan pada pekan kedua April 2017.

"Saya ingin melihat terlebih dahulu kesiapan tim-tim menyambut Liga 1. Saya ingin benar-benar klub di Indonesia siap karena saya ingin kompetisi tersebut berkualitas, bukan kuantitas," kata pria yang juga menjabat sebagai Panglima Kostrad tersebut.

Menanggapi alasan tersebut, Haruna punya jawaban lain. Baginya, keputusan Kongres harus disambut serius oleh para anggota PSSI. Perkara siap atau tidak bukanlah alasan tepat, karena itu merupakan program kerja yang mesti dilaksanakan.

"Persoalan siap tidak siap, members itu menjalankan keptutusan organisasi, Perkara siap tidak siap itu bukan hal utama. Perkara pelatih dan lainnya setuju itu kan cuma masalah operasional," ucapnya.

Sikap lebih kalem ditunjukkan oleh Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris. Menurutnya, persoalan mundurnya jadwal Liga 1 masih bisa dimaklumi. Namun, dia mengingatkan agar PSSI segera menetapkan jadwal pasti, serta tidak molor terlalu lama.

"Kalau menurut kami paling tidak tanggal 10 April 2017. Karena kita harus melihat dari sisi durasi kontrak pemain juga. Tim pelatih setidaknya juga punya waktu persiapan tambahan," ujar Haris.