9 Marquee Player yang Bikin Liga 1 Makin Gemerlap

Gelandang Persib Bandung, Michael Essien
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA.co.id – Liga 1 musim 2017 telah memasuki pekan kedua. Persaingan di musim ini bertambah semarak, karena kompetisi musim ini memperkenalkan regulasi marquee player.

Tigorshalom Boboy selaku COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), memberikan penjelasan mengenai definisi marquee player.

"Regulasi soal marquee player di GoJek Traveloka Liga 1 2017 mengharuskan si pemain pernah tampil di putaran final Piala Dunia. Ini demi menjamin jam terbang dan kualitas marquee player," kata Tigor.

Ada parameter lain, yakni si pemain pernah terdaftar di klub yang berkiprah di 6 liga top Eropa, dalam setahun terakhir. Enam liga top Eropa itu adalah LaLiga Spanyol, Bundesliga Jerman, Premier League Inggris, Serie A Italia, Liga Primeira Liga Portugal, dan Eredivisie Belanda.

(Baca juga: COO PT Liga Indonesia Baru soal Marquee Player)

Dengan adanya kebijakan ini, setiap klub berlomba untuk mendapatkan marquee player. Saat ini, setidaknya ada 9 klub yang memiliki marquee player. Berikut ulasannya seperti dihimpun VIVA.co.id dari berbagai sumber:

1. Michael Essien (Persib Bandung)
Sosok yang satu ini bisa dibilang sebagai marqmuee player yang paling terkenal di Liga 1. Betapa tidak, Essien pernah malang-melintang di klub-klub besar Eropa dari mulai Chelsea, AC Milan, dan Real Madrid.

Essien juga sukses meraup berbagai macam gelar. Dua gelar Premier League, 4 Piala FA, 1 Piala Liga, 1 Community Shield, dan 1 Liga Champions pernah dirasakan gelandang asal Ghana ini.

2. Peter Odemwingie (Madura United)
Satu lagi jebolan Premier League yang merapat ke tim Liga 1. Dia adalah Peter Odemwingie yang memutuskan membela Madura United.

Puncak karier Odemwingie adalah saat membela West Bromwich Albion pada 2010 hingga 2013. Total, dia menyumbangkan 31 gol dalam 89 pertandingan bersama West Brom.

Selain West Brom, tim Premier League lain yang pernah dibela Odemwingie adalah Cardiff City dan Stoke City. Dia juga sempat menjadi pilar Timnas Nigeria pada 2002 hingga 2014.

3. Mohammed Sissoko (Mitra Kukar)
Mitra Kukar tak mau ketinggalan dalam menggaet marquee player. Tak tanggung-tanggung, Naga Mekes sukses mendatangkan pemain sekaliber Mohammed Sissoko.

Sissoko sempat membela tim-tim top Eropa, dari mulai Valencia, Liverpool, Juventus, Paris Saint-Germain, dan Fiorentina.

Masa keemasan Sissoko terjadi saat membela Liverpool pada 2005 hingga 2008. Pemain asal Mali ini sukses menyumbangkan gelar Piala FA, Community Shield, dan Piala Super Eropa.


4. Shane Smeltz (Pusamania Borneo FC)
Nama yang satu ini mungkin tak segemerlap marquee player yang sempat dibahas sebelumnya. Namun, Smeltz sempat menjadi pilar Timnas Selandia Baru di Piala Dunia 2010.

Yang paling mencuat tentunya adalah aksi Smeltz yang berhasil membobol gawang timnas Italia di fase Grup F. Meski hanya berakhir dengan skor imbang 1-1 untuk kedua tim, tapi namanya seakan bakal dikenang sepanajang masa oleh publik dunia.

Tampil sebagai starter dalam laga kedua Grup F, Smeltz secara mengejutkan sukses membobol gawang Gli Azzurri yang dikawal Federico Marchetti cukup cepat yakni pada menit ketujuh.

Sebelum membela Borneo FC, Smeltz sempat membela tim-tim asal Asia, dari mulai Australia, China, dan Malaysia. Dia juga sempat membela tim Super Lig Turki, Genclerbirligi.

5. Juan Pablo Pino (Arema FC)
Pino pernah membela berbagai tim Eropa. Pemain 30 tahun ini sempat menjadi bagian dari AS Monaco, Olympiacos, dan Galatasaray.

Bersama Olympiacos, Pino pernah menjuarai Liga Yunani pada 2012-13. Dia juga pernah 6 kali membela Timnas Kolombia pada 2008 hingga 2010.


6.Jose Coelho (Persela Lamongan)

Jose Coelho diketahui menimba ilmu di FC Porto sejak usia belia. Pemain berposisi gelandang serang itu juga pernah bergabung dengan Inter Milan U-19 dan Benfica U-19, sebelum akhirnya menjalani karier profesionalnya bersama tim senior Benfica pada musim kompetisi 2008. Saat itu dia tampil dalam 6 pertandingan.

Di Inter Primavera pada 2006, Coelho pernah satu tim bersama Mario Balotelli (kini di OGC Nice), Davide Santon, dan Mattia Destro (kini di Bologna).

7. Bruno Lopes (Persija Jakarta)
Bruno bisa masuk kategori marquee player karena pernah membela Estoril di Primeira Liga Portugal di musim 2013-14. Saat itu, pemain asal Brasil ini mencetak 7 gol dari 31 pertandingan.

Bruno sudah memiliki pengalaman dalam sepakbola Asia. Di Liga Jepang, pemain 30 tahun ini merumput bersama Albirex Niigata, dan Ratchaburi FC di Thailand.

8. Anmar Almubaraki (Persiba Balikpapan)

Pemain asal Irak ini sempat membela tim junior FC Twente di Belanda. Setelah itu, pemain 25 tahun ini memulai karier profesional bersama Heracles Armelo di Eredivisie Belanda.

9. Wiljan Pluim (PSM Makassar)

Pluim sudah membela PSM sejak 2016 lalu. Pemain 28 tahun ini terdaftar sebagai marquee player, karena pernah membela tim Eredivisie dari mulai Vitesse, Roda JC, PEC Zwolle, dan Willem II.