Gila, Newcastle Didukung Satu Negara Buat Jadi Klub Maha Sultan

Pemain Newcastle United
Sumber :
  • twitter.com/NUFC

VIVA – Ambisi putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, untuk mengambil alih kepemilikan Newcastle United sempat terganjal masalah serius. Premier League berpotensi memblok upaya Pangeran Salman untuk membeli Newcastle karena Kerajaan Arab Saudi diduga mendukung praktik streaming ilegal.

World Trade Organisation mencium adanya keterlibatan Kerajaan Arab Saudi dalam aktivitas ilegal beoutQ dalam menyediakan layanan streaming gratis Premier League. Pihak Premier League juga sadar dengan aktivitas ilegal dari beoutQ.

Premier League juga sudah menyeret beoutQ ke ranah hukum, dan menunda proses akuisisi Newcastle.

Tak mau proses pembelian Newcastle oleh Pangeran Salman batal, pihak Kerajaan Arab Saudi akhirnya menyatakan dukungan. Mereka berniat untuk ikut dalam proses bidding hak siar Premier League.

Dilansir Daily Mirror, diharapkan dengan cara ini, proses pembelian Newcastle oleh Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF), yang didukung Pangeran Salman, bisa berjalan lancar.

Namun, bukan berarti Kerajaan Arab Saudi bisa dengan mudah membeli hak siar Premier League. Sebab, beIN Sports, perusahaan media yang berbasis di Qatar, sedang bernegosiasi untuk memperpanjang masa kontrak hak siarnya.

Situasi ini tak membuat Arab Saudi pusing. Mereka yakin bisa menyingkirkan beIN Sports karena merasa memiliki kekuatan finansial yang besar.

Terlebih, ini bagaikan perang bagi Arab Saudi yang memiliki rivalitas kuat dengan Qatar dalam urusan geopolitik.

Keyakinan saja tak cukup bagi Arab Saudi untuk meloloskan ambisi Pangeran Salman membeli Newcastle. Sebab, Pangeran Salman harus melakoni sejumlah tes lagi agar proses pembelian Newcastle direstui oleh Premier League.

The Toons Army sebenarnya punya satu pembeli potensial lain, andai akuisisi yang dilakukan Pangeran Salman berhenti di tengah jalan. Dia adalah taipan media Amerika Serikat, Henry Mauriss.

Baca juga:

5 Pemain Naturalisasi Bernasib Tragis di Timnas Indonesia

MU Ogah Ikutan Jika Liga 1 Lanjut