Budak Uang dan Proyek Restart Premier League

Sesi berjabat tangan sebelum laga Premier League
Sumber :
  • Sky Sports

VIVA – Premier League secara resmi telah diumumkan akan kembali bergulir pada 17 Juni 2020 mendatang. Keputusan itu muncul, setelah 20 klub peserta sepakat untuk melanjutkan kompetisi yang sempat terhenti di masa pandemi virus corona COVID-19.

Hasil itu ternyata tak mematikan kontroversi dari Proyek Restart Premier League. Masih ada suara-suara tak setuju yang muncul dari berbagai arah.

Kali ini, pemain Aston Villa, Tyrone Mings, yang mengaku kurang setuju dengan digulirkannya kembali Premier League.

Sebab, kondisi di luar belum sepenuhnya aman. Ancaman akan virus corona, menurut Mings, masih sangat besar dan membuatnya cukup ketakutan.

"Penting kalau pemain bisa diberikan pilihan. Ini urusan pribadi. Jika tak mau, maka bisa saja mundur. Sebab, orang-orang sekarang memikirkan kesehatan dan keluarganya," kata Mings dilansir Daily Mail.

Sayangnya, Premier League tak memberikan pilihan kepada para pemain. Mings melihat klub, pemain, manajer, staf, dan elemen lainnya, harus tunduk pada keputusan Premier League.

Ujungnya hanya satu bagi Mings, yaitu penyelamatan bisnis Premier League yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang, dengan kedok mempertahankan integritas kompetisi.

"Proyek Restart disetir secara finansial. Saya rasa, semua orang menerimanya. Tapi, saya cukup lapang dada menerimanya karena melihat, Premier League yang jadi monsternya. Premier League jadi tempat cari untung dan saya tak mau mengeluh jadi bagian di dalamnya," ujar Mings.

Baca juga:

Curhat Messi di Tengah Pandemi Virus Corona: Sepakbola Tak Lagi Sama

47 Kata Perpisahan yang Bikin Inter Tampak Bodoh