Pengalaman Pahit Jadi Cambuk MU

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer
Sumber :
  • twitter.com/ManUtd

VIVA – Manchester United bakal mengawali petualangannya di Premier League musim ini dengan menghadapi Crystal Palace, Sabtu 19 September 2020. Duel ini bakal menjadi ujian bagi skuad baru MU.

Secara statistik, MU memang cukup meyakinkan saat melakoni laga perdana di dua musim terakhir. Mereka selalu menang.

Tapi, setelahnya, MU malah berantakan performanya. Musim 2018/19, MU bisa menang atas Leicester City di partai pembuka Premier League.

Hanya saja, setelahnya performa MU malah berantakan karena kalah dari Brighton and Hove Albion dan Tottenham Hotspur.

Di musim selanjutnya, MU juga berhasil menang besar atas Chelsea, 4-0. Namun, tiga laga selanjutnya, secara beruntun, MU tak bisa menang, imbang saat lawan Wolverhampton Wanderers dan Southampton, lalu kalah dari Palace.

Fenomena tersebut tak mau diulangi oleh MU. Manajer Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer, menyatakan fokus timnya selama dua bulan pertama, ingin membentuk fondasi yang kuat hingga menciptakan konsistensi performa.

"Fokus kami adalah mengawali kompetisi dengan baik. Sebab, tak ada satu pun klub yang menang liga di dua bulan pertama. Tapi, di periode itu Anda harus menciptakan fondasi yang kuat demi menentukan hasil dari musim ini," ujar Solskjaer dilansir Manchester Evening News.

Modal MU cukup kuat. Selain telah mendatangkan pemain macam Donny van de Beek, Bruno Fernandes terlihat sudah lebih nyetel dengan MU.

Suasana hati para pemain MU juga membaik. Kepercayaan diri meningkat, meski ada luka yang muncul di akhir musim lalu, usai gagal melaju ke final Liga Europa.

"Meski kami menelan pil pahit di akhir musim, suasana hati ini tetap ceria. Kami telah mengemas musim lalu dengan begitu apik, finis di peringkat ketiga. Hanya, cara kami tersingkir dari Liga Europa begitu menyakitkan. Namun, anak-anak malah bersemangat memperbaiki apa yang salah," kata Solskjaer.