Guardiola Desak Aturan Handball Direvisi

Manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :
  • Sportsmole.co.uk

VIVA – Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengklaim aturan mengenai handball saat ini sangat konyol. Menurutnya, undang-undang handball yang tercantum pada sekarang harus segera direvisi.

Sebab, keputusan badan pembuat aturan sepakbola (IFAB), yang menyatakan bahwa bola kena tangan dalam kondisi apa pun, mulai dari lengan dekat tubuh hingga ujung kuku adalah jenis pelanggaran handball. Peraturan tersebut, kata Guardiola, telah menimbulkan banyak kontroversi, apalagi jika terjadi di dalam kotak terlarang.

Baca Juga: Guardiola Perlu Jahat Agar Manchester City Beli Pemain Baru

Manajer asal Spanyol itu berani mengeluarkan pernyataan ini setelah melihat keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Newcastle ketika tandukan Andy Carroll membentur lengan bek Tottenham Hotspur, Eric Dier. Keputusan itu pun mendapat kecaman luas.

Pada beberapa hari sebelumnya, juga terjadi insiden yang sama di laga Brighton & Hove Albion versus Manchester United. Ketika peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan sudah dibunyikan, MU mendapat penalti yang serupa seperti Newcastle setelah bola tidak sengaja menyentuh lengan Neal Maupay di kotak terlarang.

Guardiola pun menyarankan, agar aturan handball dikembalikan seperti semula, di mana wasit diberikan kewenangan penuh untuk memutuskan apakah handball itu disengaja atau tidak.

Baca Juga: Era Guardiola, ManCity Telah Habiskan Rp7 Triliun untuk Datangkan Bek

"Semua orang pun tahu jika ada tangan yang disengaja digunakan. Jadi, kalau seorang pemain melompat ke dalam kotak penalti untuk membuat defleksi dan itu bisa jatuh ke tangan, lalu Anda dihukum penalti, menurut saya itu cukup konyol," ujar Guardiola, seperti dikutip Manchester Evening News, Jumat 2 Oktober 2020.

"Sepakbola adalah permainan yang tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, mudah-mudahan para wasit dan manajer dapat memutuskan ini semua yang terbaik untuk menjadikan pertandingan benar-benar adil," ucapnya.