Teror Kejamnya MU dan Kesialan di Old Trafford Masih Hantui Chelsea
- Uefa.com
VIVA – Chelsea harus melawat ke markas Manchester United, Old Trafford, dalam pekan keenam Premier League, Sabtu 24 Oktober 2020. Duel ini layaknya deja vu bagi Chelsea, yang sempat dibantai di Old Trafford oleh MU pada awal musim.
Memang sedikit berbeda, karena di musim lalu, MU dan Chelsea jumpa saat Premier League baru saja dibuka alias pekan pertama. Dalam kesempatan itu, MU mampu menghajar Chelsea empat gol tanpa balas.
Debut yang menyakitkan bagi Frank Lampard sebagai manajer Chelsea di ajang Premier League.
"Saya sebenarnya sudah mempertanyakan pertandingan tersebut, karena terlalu mudah untuk menganalisanya dan menjadi pengamat," kata Lampard dikutip London Evening Standard.
"Ingat rasanya, ketika kami bereaksi begitu dramatis. Di mana: 4-0 artinya satu tim jauh lebih baik ketimbang lainnya," lanjut dia.
Dalam duel itu, Chelsea memang sempat tertinggal lebih dulu lewat gol penalti Marcus Rashford. Tapi, sejatinya The Blues punya banyak peluang untuk menyamakan skor, bahkan membalikkan keadaan.
Nasib baik tak berpihak pada Chelsea saat itu. Beberapa peluang yang harusnya bisa jadi gol, gagal karena berbagai alasan, mulai dari meleset sampai membentur tiang atau mistar gawang.
"50 menit pertama, kami main begitu baik. Tapi, kami memberikan satu penalti, lengah ketika ada bola lambung dan lawan cetak gol. Itu benar-benar mengubah jalannya laga," terang Lampard.
Super Lamps berjanji di kunjungan kali ini, Chelsea akan tampil berbeda. Sebab, mereka sudah berimprovisasi dan menjadi lebih kuat dalam kesatuan tim.
Hanya saja, soal padunya pemain baru dengan lama, masih jadi PR besar bagi Lampard.
"Kenyataan dalam sepakbola begitu cepat bergerak. Musim lalu, kami begitu positif setelah identitas pemain dalam satu tim terbentuk dengan sulit sekali bola direbut, cetak banyak peluang, dan lebih sering berlari. Kini, banyak pemain baru yang membutuhkan waktu beradaptasi," ujar Lampard.