Mengenang Tragedi Memalukan Newcastle United 15 Tahun Silam

Dua pemain Newcastle United, Bowyer dan Dyer berkelahi
Sumber :
  • Sportinglife

VIVA – Tanggal 2 April 2005 adalah waktu yang tak pernah bisa dilupakan suporter Newcastle United. Dalam 90 menit para suporter menyaksikan tragedi yang sangat memalukan.

Tiga kartu merah, dan tiga gol bersarang di gawang tim kesayangan mereka. Newcastle hancur lebut di St James' Park saat menjamu Aston Villa. Perkelahian dua pemain Newcastle semakin melengkapi sore hari yang muram itu. 

Newcastle yang saat itu diarsiteki  ?Graeme Souness tampil dengan dada membusung. Mereka menjamu Aston Villa dengan catatan menterang, cuma sekali kalah dalam 17 pertandingan.

Tapi, tim tamu nyatanya tak ciut nyali. Menit kelima mereka sudah mampu membungkam puluhan ribu suporter tuan rumah. Juan Pablo Angel mencatatkan namanya di papan skor.

Derita berlanjut, pada menit ke-73, Newcastle dihukum penalti. Steven Taylor dinilai melakukan handball. Bukan cuma penalti yang harus diterima Newcastle, Taylor pun diusir wasit menit itu juga.

Sudah jatuh tertimpa tangga, kehilangan satu pemain dan penalti tim tamu berbuah gol. Gareth Barry menjalankan tugasnya dengan baik.

Suporter Newcastle lagi-lagi harus mengusap dada pada menit ke-80. Wasit kembali memberikan tendangan penalti untuk Villa. Gol, tendangan Barry membuat Villa mempecundangi Newcastle 3-0.

Pada saat kedudukan yang memilukan itu, suporter Newcastle disuguhkan atraksi yang memalukan. Pada menit ke-83, dua pemain Newcastle, Lee Bowyer dan Kieron Dyer terlibat baku hantam.

Bukan dengan pemain lawan. Tapi, dua pemain Newcastle itu saling menyakiti. Permasalahannya sepele, menurut Sportbible, Bowyer kesal karena Dyer tak mau mengoper bola kepadanya.

Perkelahian Bowyer dan Dyer bak seorang petinju. Keduanya terlihat sangat bernafsu saling menghabisi. Bahkan, butuh empat orang untuk melerai perkelahian mereka.

“Itu akan menjadi akhir jika terjadi lagi. Perkelahian itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya terima. Ini yang pertama bagi saya. Saya belum pernah menyaksikannya sebelumnya," kata Souness.

"Ucapan kasar di antara pemain biasa saya lihat. Tapi, apa yang terjadi hari ini adalah sama sekali di luar dugaan saya. Ini adalah sesuatu yang sama sekali baru bagi saya," ucapnya.

Usai sang manajer marah-marah, Bowyer dan Dyer dikabarkan minta maaf. Namun, dendam di antara mereka masih terjaga karena kedua pemain itu tidak langsung saling meminta maaf. 

Baca Juga:

Pandemi Corona Bikin Juventus Sulit Bayar Gaji, Ronaldo Pulang ke MU

Perang Dingin Benzema Vs Giroud, Griezmann Bela Siapa

Virus Corona Menggila, Liga Champions Ditunda Sampai Juli dan Agustus