Kisah Luka Shevchenko Akibat Magis Liverpool Baru Sembuh 2 Tahun

Adu penalti di final Liga Champions 2005, Liverpool vs AC Milan
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA – Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko, menjadi salah satu pemain paling terpukul dalam keajaiban di final Liga Champions 2005, melawan Liverpool. Bagaimana tidak, Shevchenko menjadi pemain paling apes dalam laga yang digelar di Istanbul.

Kisah bermula kala Liverpool mulai bangkit dari ketertinggalan 0-3. Tandukan Steven Gerrard awalnya hanya membuat Milan sedikit tergelitik.

Selanjutnya, Vladimir Smicer membuat Milan makin panik saat sepakan jarak jauhnya menjebol gawang Dida. Dan puncaknya, ketika Xabi Alonso menyelesaikan bola eksekusi penalti yang awalnya berhasil ditepis Dida dan mampu diceploskannya ke gawang Milan.

Shevchenko mulai panas. Keganasannya terpancing dan makin agresif di lini depan Milan saat masa perpanjangan waktu.

Namun, ketika Shevchenko memanas, kiper Liverpool, Jerzy Dudek, malah bermain kian gemilang.

Tangan Dudek bagaikan tembok kokoh. Ada satu penyelamatan gila yang dilakukan Dudek.

Berawal dari aksi Dudek menepis tandukan Shevchenko, bola kemudian bergulir liar. Arahnya kembali kepada Sheva (sapaannya). Kemudian, Shevchenko melepaskan tendangan ke gawang Liverpool.

Gila, karena Dudek berhasil melakukan double save dalam posisi sulit dan Shevchenko begitu frustrasi.

Kemudian, Shevchenko kembali dibuat gigit jari oleh Dudek dalam babak adu penalti. Sepakannya berhasil dibaca Dudek dengan sempurna dan Liverpool berhasil juara Liga Champions.

"Butuh dua tahun bagi Shevchenko untuk berani bertanya kepada saya. Kami saat itu sedang berada di Cardiff, bekerja sama untuk proses pencalonan Piala Eropa 2012, Polandia dan Ukraina. Kami sudah kenal dekat ketika itu, Sheva akhirnya bertanya," kata Dudek dilansir Goal International.

"Setidaknya dia berkata seperti ini, 'Gila kau Jerzy, sekarang coba ceritakan, bagaimana penyelamatan itu bisa dilakukan?'" lanjutnya.

Dudek hanya tersenyum kepada Shevchenko. Kemudian, dia melontarkan jawaban dengan nada gurauan sambil meledek Shevchenko.

"Jangan gusar kawan, kau punya lima menit lawan Juventus di 2003, dan saya punya lima menit di Istanbul! Saya jujur, tak bisa menjelaskannya karena memang itu insting, refleks, dan keberuntungan," ujar Dudek.