Dulu Buruh Pabrik, Kini Digaji Rp769 Juta per Pekan

Bintang Aston Villa asal Brasil, Wesley Moraes.
Sumber :
  • Today FM

VIVA – Wesley Moraes menyumbang satu dari lima gol kemenangan telak Aston Villa atas raksasa Premier League, Liverpool di ajang Piala Liga yang berlangsung di Villa Park, Selasa 17 Desember 2019 (Rabu dini hari WIB).

Wesley yang tampil penuh di pertandingan ini merupakan pemain termahal sepanjang sejarah Aston Villa. Dia dibeli Aston Villa di awal musim ini dengan nilai transfer mencapai €25 juta (Rp389 miliar).

Namun, sebelum menjadi bintang ternama, pemain Brasil yang kini berusia 23 tahun itu punya masa lalu yang tragis. Sejak usia 9 tahun, dia sudah menjadi anak yatim karena sang ayah meninggal karena stroke.

Meninggalnya sang ayah membuat Wesley terpuruk. Sebab, sang ayah merupakan panutannya. Apalagi, dia mengaku ayahnya mahir bermain sepakbola meski tidak menjadi pemain profesional.

Dalam wawancara dengan The Sun, Wesley bercerita, usai ditinggal sang ayah, dia harus menghidupi keluarganya dengan bekerja di pabrik di Juiz de Fora, Brasil. Ditambah, dia juga sudah memiliki dua anak pada usia 16 tahun.

"Saya harus kerja untuk mendapatkan uang. Kebetulan ada lowongan di pabrik lokal yang memproduksi paku dan skrup," katanya. Dia bekerja di pabrik 11 jam setiap hari dengan gaji £150 atau setara Rp2,7 juta per bulan.  

Di tengah kesibukannya sebagai buruh pabrik, dia juga menyempatkan bermain sepakbola di klub lokal, Tupi FC. Uniknya, saat kecil dia lebih sering main futsal. Dia baru bermain sepakbola 11 pemain saat berusia 15 tahun.

“Di Brasil, hadiah pertama yang Anda terima saat lahir adalah sepakbola. Kami tidak hanya mencintai sepakbola, kami dilahirkan untuk bermain sepakbola," kata Wesley.

Namun, tantangan baru Wesley untuk menjadi pemain profesional datang. Ukuran kakinya beda sebelah. Kaki kanan dia lebih besar 3 cm dari kaki kiri. Kondisi yang menurut dokter membuatnya mustahil jadi pemain profesional.

“Untungnya kondisi ini tidak pernah menyebabkan saya kesulitan atau kesakitan. Banyak orang mengatakan tidak mungkin bagi saya untuk bermain sepakbola profesional," kata pemain bernama lengkap Wesley Moraes Ferreira da Silva ini.

"Perbedaan 3 cm sangat banyak. Bahkan para dokter terkejut dengan cara saya mengatasinya. Tetapi, Tuhan telah memberkati saya dalam banyak hal karena tubuh saya secara alami bisa beradaptasi," tambahnya.

Dan bakat yang dimilikinya membuat dia direkrut klub Slovakia, Trencin. Hanya semusim di sana (2015-2016), Wesley direkrut raksasa Belgia, Club Brugge. Dia tampil cemerlang di sana dari 2016 hingga 2019.

Performa apiknya membuat klub Premier League, Aston Villa, meminangnya dengan harga €25 juta (Rp389 miliar) pada 1 Juli 2019. Dia pun menjadi pemain Aston Villa dengan gaji terbesar 42 ribu (Rp769 juta) per pekan.

"Untungnya ibu saya terus mengawasi dan memastikan saya tidak jatuh ke jalan yang salah. Ada banyak godaan yang membuat saya akan mudah tergelincir menggunakan narkoba, minum wiski," kata Wesley.

“Sekarang saya coba membantu keluarga saya yang merupakan segalanya bagi saya. Saya punya dua anak untuk dirawat. Sekarang, tidak ada seorang pun di keluarga saya yang harus bekerja lagi,” lanjutnya.