Lewat Program TV, Warga Australia Temukan Supernova Baru

Supernova ditemukan oleh pemirsa ABC lewat program Stargazing Live
Sumber :
  • abc

Lembaga penyiaran publik Australia Broadcasting Corporation (ABC) menanyangkan program "Stargazing Live". Lewat acara ini ABC mengajak warga Australia untuk melihat keindahan bintang dan benda-benda luar angkasa lainnya.

Lewat siaran langsung di ABC TV, penonton telah menemukan setidaknya satu supernova baru. Supernova adalah bintang yang meledak. Salah satu tujuan dari program ini adalah sebagai bagian upaya dari "citizen science", yang sudah mulai diluncurkan sejak Selasa malam (22/05).

Ribuan "ilmuwan warga" memberikan lebih dari 1 juta data baru dalam hitungan jam, membantu mengklasifikasikan 18.000 gambar dari teleskop Skymapper di observatorium Siding Spring di negara bagian New South Wales.

Empat dari peserta mengidentifikasi adanya kilatan cahaya yang dipancarkan dari galaksi yang jauhnya 1,1 miliar tahun cahaya.

Kemudian pada Rabu pagi (23/05), Teleskop Anglo-Australia di Siding Spring mengambil menatap galaksi tersebut dan menangkap sebagian dari sisa ledakan itu.

Pengamatan itu yang memastikan para astronom bahwa ledakan tersebut merupakan supernova tipe Ia.

Salah satu dari empat penemunya adalah Pip Newling dari Sydney. Dia mengaku "sangat tertarik" untuk menjadi bagian dari proyek yang maju sangat pesat.

"Harus diakui, mungkin ini adalah usaha bersama. Saya dan pacar saya tak ingat siapa pastinya, kami berbagi tugas. Tapi aku menerima emailnya!"

Penemuan ini hanyalah yang pertama dari proyek Pengamatan Supernova, yang dilakukan tim Skymapper di Australian National University dengan digelar oleh zooniverse.org.

Inisiatif dan ribuan partisipan masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan mungkin lebih banyak penemuan yang harus dilakukan.

"1,1 miliar tahun cahaya artinya persis seperti itu," kata Brian Cox pembawa acara Stargazing Live.

"Ketika bintang itu meledak, tidak ada makhluk hidup di luar lautan di Bumi."

"Cahaya hampir ada ketika manusia berevolusi dan tiba di sini ketika kita mulai melakukan astronomi."

"Kemudian kita menemukan televisi, dan akhirnya membuat acara televisi ... hingga pemirsa ABC melihatnya semalam."

"Kalau itu terjadi seminggu kemudian, kita tidak akan pernah melihatnya."

Teleskop Anglo-Australian telah mengkonfirmasi penemuan supernova baru

ABC News: Jonathan Webb

Mengukur alam semesta

Dalam waktu kurang dari satu hari, ribuan peserta bergabung dan masing-masing mengklasifikasikan rata-rata lebih dari 200 gambar.

Artinya gambar yang tersedia dari teleskop Skymapper di Siding Springdiamati rata-rata 60 kali.

Lebih banyak gambar yang ditambahkan ke proyek Kamis malam (24/05), baik dari Skymapper dan teleskop Pan-STARRS di Hawaii.

"Sangat menyenangkan kita telah menemukan supernova pertama kami," kata Profesor Chris Lintott dari Universitas Oxford, peneliti utama di zooniverse.org.

"Siapa tahu ada lagi di luar sana, bersembunyi dalam data."

Semua perserta memiliki kesempatan nama mereka dicatat dalam rekor ilmiah tersebut.

"Kami mengakui para "ilmuwan warga", dengan mendaftarkan tiga orang pertama penemu supernova yang belum diketahui sebelumnya saat kami laporkan ke International Astronomical Union," kata Dr Anais Moller dari ANU Research of Astronomy and Astrophysics di Canberra.

Khususnya ledakan bintang yang kini tercatat sebagai "AT2018BWQ", tampaknya menjadi supernova tipe Ia.

Ketika bintang mati mereka dapat meledak dalam berbagai cara. Supernova Ia sangat berharga bagi para astronom karena sangat konsisten. Bintang tersebut selalu meledak dengan kecerahan yang sama, sehingga mudah untuk menyimpulkan seberapa jauh mereka.

Hal ini menjadi sangat berharga untuk menghitung beberapa sifat dasar kosmos, seperti ukurannya, umurnya dan seberapa cepat ia mengembang.

Anak-anak mengikuti acara Stargazing atau pengamatan bintang di Canberra

ABC News: Michael Black

Sebagai konsekuennnya, proyek Pengamatan Supernova harus dapat membuat perkiraan dalam beberapa hari ke depan, terutama jika ada beberapa jenis ledakan Ia yang terungkap lagi.

"Ada kesamaan dalam hal ini, seperti pada sains secara keseluruhan, setiap pengukuran individu ... menambah keakuratan pengukuran," kata Profesor Lintott.

Mengingat kosmos berusia sekitar 14 miliar tahun, penemuan ini bukan menjadi koreksi usia yang sesungguhnya dan tentu saja dapat ditulis ulang setiap kali beberapa supernova jenis Ia mencetak rekor baru.

Tetapi tidak setiap hari ada acara TV, dengan sedikit bantuan dari para pemirsanya, membuat perhitungan seperti itu, Karenanya tim "Stargazing Live" sangat bersemangat.

"Sepertinya kita bisa membuat perkiraan independen tentang umur alam semesta," kata Profesor Cox.

"Itu luar biasa."

Baca laporannya dalam bahasa Inggris di sini.

Stargazing banner highlight

Stargazing live banner