Gubernur Sumut Akan Musnahkan Babi, #SaveBabi Ramai di Twitter
- VIVA/ Putra Nasution.
VIVA – Media sosial Twitter sejak kemarin tengah diramaikan tagar #SaveBabi, merupakan buntut dari tersebarnya informasi bahwa Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi ingin melakukan pemusnahan babi.
"Lagai ramai tagar #SaveBabi. Video pemusnahan babi akibat wabah demam babi Afrika pada tahun 2019 silam," ujar akun @twitpos.
"Ribuan massa Sumatera Utara tadi pg menggelar demonstrasi dgn membawa spanduk bertulisan, "save babi" di dpn DPRD Sumut. Aksi damai ini bentuk protes, akibat rencana pemerintah stempat yg ingin melarang makanan Babi yg menjadi makanan khas daerah Sumut. Inikah Indonesia ?," tulis akun @yusuf_dumdum.
"Tidak ada yang ngelarang makan babi jika itu keyakinanmu. Pembatasan penularan penyakit pada babi yang sakit itu yg perlu diwaspadai. Tapi ada yg menunggangi dan membahasakannya seolah jadi masalah intoleransi. #SaveBabi," kata @opp522.
Namun Edy membantah pernyataan tersebut, ia merasa tidak ingin memusnahkan babi, ia juga tidak ingin berspekulasi ada oknum yang mempolitisasi pernyataannya mengenai virus hog cholera dan African Swine Feverse yang tengah mewabah di sana.
"Persoalan babi ini harus kita bersama-sama mengatasinya. Ini kan musibah. Wabah ini semua orang tak mau itu. Untuk itu harus bersama-sama kita mengatasinya," ujarnya.
Maksud dari apa yang dia katakan adalah, wabah hog cholera belum ada penawarnya. Oleh karena itu Edy ingin babi yang terjangkit virus tersebut untuk dimusnahkan agar tidak menular ke babi atau peternakan lainnya.
Pemerintah Sumut juga tengah membahas bantuan bagi peternak yang babinya dimusnahkan, antara Rp2-4 juta per ekor. Menurutnya masyarakat tidak perlu melakukan demo, karena pemerintah juga tengah mencari jalan keluar.