Observatorium Baru LAPAN Amati Tren Baru Antariksa
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA – Rencana pembangunan observatorium nasional oleh Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional atau LAPAN makin progres. Observatorium nasional atau Obnas LAPAN yang baru akan dibangun di Kawasan pegunungan Timau di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan Obnas digarap atas kerja sama antara LAPAN dan Universitas Nusa Cendana (Undana), Institut Teknologi Bandung (ITB), Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemkab Kupang.
"Obnas ini dikembangkan multi years sampai 2020, sehingga terjamin bisa dilaksanakan," ujar Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, ditemui di Gedung LAPAN, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu, 8 November 2017.
Thomas mengatakan, keberadaan Obnas di Kupang ini akan menggantikan fungsi dari Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Bandung. Menurutnya Observatorium Bosscha kini kurang layak untuk dilakukan observasi, sebab banyaknya polusi cahaya.
Nantinya, Obnas di Kupang akan difungsikan untuk pengamatan medan magnet Bumi, astrofisika, atau pengamatan astronomi terkait pemahaman alam semesta secara umum.
"Serta tren baru, ekstra solar planet. Jadi pengamatan planet Tata Surya, kemudian objek-objek tata surya," ujar Thomas.
Selain itu, Obnas sekaligus difungsikan sebagai kawasan wisata, yang mana akan dibangun Taman Nasional Langit Gelap. Kawasan taman ini disuguhi untuk masyarakat yang ingin menikmati 'bunga' langit di malam hari.
Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, Clara Yono Yatini mengatakan, Obnas di Kupang akan dibangun di kawasan dengan luas area 30, 25 hektare. Kemudian ditambah dengan pembangunan Pusat Sains di Kecamatan Amfoang pada lahan seluas 5 hektare.
"Peletakan batu pertama 2018, kira-kira bulan Juli atau Agustus mulai dibangun. Kalau Pusat Sains sudah mulai kita bangun," ujar Clara.
Clara menyebutkan, biaya pembangunan Obnas dan pusat sains mencapai Rp350 miliar.