Asgardia Kini Selangkah Lebih Maju
- Asgardia/James Vaughan
VIVA – Asgardia kini selangkah lebih maju. Kelompok yang mengumumkan telah mendirikan negara pertama di antariksa itu mengumumkan satelit mini mereka, Asgardia-1 telah berjalan sesuai rencana. Setelah diluncurkan pada Jumat pekan lalu, satelit tersebut kini terkonfirmasi sudah tersambung dengan Stasiun Antariksa Internasional atau ISS. Sesuai jadwal, penyambungan Satelit Asgardia-1 dengan ISS terjadi pada Selasa 14 November 2017.
Dalam pengumuman di websitenya, dikutip Kamis 16 November 2017, Asgardia mengatakan, wahana kargo antariksa Cygnus yang membawa Satelit Asgardia-1 telah berlabuh di ISS.
"Setelah menyelesaikan operasi berlabuh di ISS yang dijadwalkan, Cygnus akan bermanuver ke orbit yang lebih tinggi dan Satelit Asgardia-1 akan memasuki orbitnya," jelas Asgardia.
Selanjutnya, Satelit Asgardia-1 akan menunggu Cygnus menyelesaikan misinya mengirim pasokan ke stasiun antariksa tersebut. Misi ini sebelumnya diperkirakan berjalan sebulan.
"Aktivasi sistem Asgardia-1 untuk operasi otonom dijadwalkan pertengahan Desember 2017," ujar Asgardia.
Satelit Asgardia-1
Satelit Asgardia-1 membawa data 18 ribu warga negara yang telah mendaftarkan diri ke Asgardia yang kapasitasnya setengah terabyte, konstitusi Asgardia serta membawa juga dokumen nasional negara pertama di antariksa tersebut.
Satelit berukuran 2,8 kilogram memang kecil, namun punya makna besar bagi Asgardia. Dengan meluncurnya satelit tersebut, maka Asgardia mengklaim resmi memiliki wilayah sendiri di luar Bumi. Negara Asgardia bisa dikatakan telah lahir.
"Dengan senang hati, kami mengumumkan kerajaan antariksa Asgardia kini telah mendirikan wilayah kedaulatannya di antariksa," jelas Asgardia dalam pernyataan resminya, pekan lalu.
Satelit seukuran kubus kecil tersebut meluncur dengan menumpang roket Orbital ATK Antares dari Wallops Flight Facility NASA, di Virginia, Amerika Serikat. Peluncuran sempat dimundurkan sehari dari jadwal semula. (hd)