Tanda 'Like' di Media Sosial Pengaruhi Otak Milenial, Bikin Candu

Tanda 'Like' di Facebook.
Sumber :

VIVA – Fenomena aplikasi video pendek asal China, Tik Tok, akan menjadi sangat besar di Indonesia karena larangan penggunaan platform tersebut beberapa waktu lalu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Ya, justru kalau makin dilarang makin ngetop. Jadi, buat saya selalu kita harus pelajari," kata pengamat milenial, Yoris Sebastian, kepada VIVA, Rabu, 18 Juli 2018.

Akan tetapi, Yoris melanjutkan, semua aplikasi pernah ada waktunya dilarang untuk dikonsumsi banyak orang. Sebagai contoh YouTube.

"Buat saya apa pun mediumnya, ujung-ujungnya nanti mereka akan dewasa juga. Sama seperti dulu. Hati-hati YouTube, hati-hati Instagram. Ada zamannya," tutur dia.

Menurutnya, untuk konsumsi platform, sebagian besar dikuasai generasi milenial. Ia lalu memberi contoh jumlah tanda suka atau 'like' di postingan akun media sosial miliknya, di mana saat ini mayoritas anggotanya berasal dari generasi melek teknologi tersebut.

Selain itu, ia juga menyoroti aktivitas para milenial di platform, salah satunya 'like'. Menurut Yoris, mereka menjadi sangat terobsesi untuk terlihat lebih aktif di media sosial.

Bahkan, kebanyakan milenial akan sangat memperhatikan postingan mereka, termasuk 'like' terus-menerus. "'Like' itu seperti dopamine. Kalau alkohol, drugs, itu sudah ada aturannya. Nah, 'like' belum ada. Anak-anak muda sekarang sudah kecandauan dopamine," jelas Yoris. (ase)