Industri Keuangan Memasuki Era Intelligent Automation

Ilustrasi digital payment.
Sumber :
  • www.pixabay.com/3112014

VIVA – Lembaga survei global International Data Corporation (IDC) menyebutkan bahwa saat ini industri keuangan memasuki era Intelligent Automation yang dinilai bisa menjadi kunci investasi dalam meningkatkan interaksi nasabah.

Associate Vice President IDC Financial Insights, Michael Araneta mengatakan, belanja teknologi untuk industri jasa keuangan Indonesia kemungkinan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12,5 persen, dari sebelumnya Rp12 triliun pada 2017 menjadi Rp23 triliun pada 2022.

Menurut Michael, Intelligent Automation akan mengarahkan nasabah pada pusat jasa keuangan. Interaksi dengan nasabah ini akan didukung oleh otomatisasi yang lebih canggih sehingga komunikasi tidak hanya efisien tetapi real-time.

"Kategori investasi baru yang disebut Intelligent Automation ini menyatukan saluran aktif, kognitif, rekayasa ulang proses bisnis, otomatisasi robot, serta augmentasi pada manusia," kata dia di Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.

Michael juga mengungkapkan pasar untuk customer relationship management (CRM) diyakini tumbuh 12,9 persen dalam empat tahun ke depan, atau bisa mencapai Rp234 miliar, pada 2022. Artinya, investasi tersebut memiliki nilai keberhasilan.

"Pertumbuhan dua digit yang kami harapkan dalam customer centricity didorong oleh teknologi baru yang akan diadopsi 2-3 tahun ke depan. Institusi keuangan di Indonesia harus lebih berani untuk membangun teknologi yang ada," jelasnya.