SDM Indonesia Dituntut Kuasai Teknologi, Tapi Ada Kendala

Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian, Setyo Wasisto (tengah, kacamata).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Kementerian Perindustrian berharap Indonesia bisa belajar dan mengerjakan teknologi yang dipakai negara lain. Menurut Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian, Setyo Wasisto, penguasaan teknologi masih menjadi kendala saat ini.

Selain itu juga ada masalah manufaktur dan sumber daya manusia. "Semua komponen itu harus dipenuhi. Jika tidak siap, tidak akan bisa berjalan," kata dia, di acara International Consumer Electronics Expo (ICEE) Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.

Ia mengatakan bahwa sebaiknya perusahaan luar negeri bisa membuat pabrik di sini. Dengan tenaga kerja dari Indonesia, maka masyarakat bisa mempelajari semua teknologi yang ada.

Dengan banyaknya produsen luar yang memasarkan produknya di sini, ia berharap mereka bisa membuka pabrik manufakturnya juga di Tanah Air.

Setyo menambahkan, jika sektor elektronik menjadi salah satu jalan dalam peta jalan Indonesia 4.0. Ia pun mengacu kepada perkembangan industri manufaktur China.

Ia menyebut pasar Indonesia yang besar menjadi daya tarik bagi produsen. Oleh karena itu, para produsen China pasti ingin mengembangkan Indonesia menjadi bagian dari pasar mereka.

"Kita harapkan ada nilai tambah ketika mereka nanti bisa relokasi pabriknya ke negara kita," jelasnya.

Setyo merupakan Kepala Divisi Humas Polri, yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemenperin. Ia dimutasi sejak pertengahan November 2018.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Harian Indonesia China Business Council, Hasan Kosasih menuturkan, visi ICEE untuk bisa menambah wawasan anak muda di Indonesia soal produk yang tren dan inovasi teknologi terbaru.

Selain itu juga diharapkan pameran ini bisa mendukung bisnis e-commerce yang ada. "ICEE Indonesia 2018 merupakan pameran khusus di bidang konsumer elektronik seperti produk elektronik cerdas, robot, elektronik rumah tangga, kecantikan, dan kesehatan," ungkap Hasan.

ICEE merupakan pameran dengan konsep business-to-business (B2B) yang menjembatani produsen elektronik dari China dengan pembeli potensial dari Indonesia.

Pameran ini dimulai pada 7 hingga 9 Desember 2018 di Hall A dan B Jakarta Convention Center. Ada 175 eksebitor yang memamerkan sejumlah produk seperti peralatan komunikasi, software dan hawrdware komputer, IT & wireless, drone, teknologi pintar dan komponen listrik. (ase)