Tak Hanya Soal Teknologi, Smart City Juga Butuh SDM

Ilustrasi smart city.
Sumber :
  • businesstoday.net.my

VIVA – Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas 2018 yang dicanangkan pemerintah tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknologi informasi komunikasi (TIK) saja, namun juga memberi perhatian kepada sumber daya manusia.

Head of Business Development Internet of Things and Smart City, Hendra Sumiarsa, mengatakan bahwa smart city bukan sekadar kota yang mampu memenuhi kebutuhan warga, namun juga memberi kenyamanan.

"Smart city itu di mana pemerintahnya bisa mengelola dan memberikan pelayanan yang efektif, efisien, cepat dan murah," ujarnya di Tangerang, Banten, Jumat, 14 Desember 2018.

Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada standar smart city di Indonesia, karena masih dalam tahap penyusunan. Tolok ukur kota cerdas di Tanah Air selama ini masih mengacu pada pembangunan komunitas yang berkelanjutan. Menurut Hendra, standarisasi (SNI) tersebut akan terwujud dalam waktu dekat, yang mengadopsi standar internasional (ISO).

"Contoh konkretnya dalam kehidupan nyata itu adanya penambahan jumlah tenaga kerja, misalnya pemadam kebakaran, aparat Kepolisian atau tenaga medis," katanya.

Ia kembali menegaskan bahwa smart city bukan hanya persoalan TIK saja. TIK hanya sebagai penghubung yang dibutuhkan untuk transformasi. Sementara esensinya sendiri ialah bagaimana kota bisa mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. (mus)