Kata Menkominfo soal Minim Jaringan Operator di Jalur MRT

Penumpang menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara, bakal membicarakan minimnya jaringan telekomunikasi operator telekomunikasi di Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta.

Rudiantara mengatakan, kementeriannya akan membahas jaringan telekomunikasi pada jalur MRT bersama dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI. Kedua lembaga itu, juga akan membahas soal tarif sewa jaringan di jalur MRT. 

"Makanya, nanti bicarakan Kominfo fasilitasi lewat BRTI. Belum tahu, saya hasilnya seperti apa," kata Rudiantara di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin 1 April 2019. 

Dia mengatakan, ada tempat-tempat yang seharusnya tidak dikomersialkan. Dalam konteks area MRT, dia menegaskan, harus ada perbedaan antara wilayah tunggu dan area di bawah tanah. 

Menurutnya, untuk ruang tunggu boleh untuk dikomersialkan, karena berkaitan dengan bisnis. 

"Tetapi, yang betul-betul untuk masalah safety di bawah tanah atau apa kan itu common space, kalau gitu jangan komersil lah," ujarnya. 

Terkait harga sewa jaringan di jalur MRT, dia meminta jangan terlalu mematok harga tinggi. 

"Jangan sampai, misalkan biaya 100, ya itu harus dibayar dong 100. Tetapi, kalau misal di ruang publik biaya 100, ya jangan lah dijadikan 200 kan gitu. Tapi kalau di luar ruang publik, silakan saja bisnis namanya  bisnis," kata dia. 

Rudiantara mengaku sudah lama berbicara dengan pemerintah DKI Jakarta mengenai masalah ini. 

"Upaya Kominfo sejak lama, minta yang namanya suprastruktur itu jangan terlalu dikomersialkan," kata dia. 

Saat ini, pada jalur MRT Jakarta cuma terdapat dua jaringan operator seluler, yaitu Telkomsel dan Smarfren. Operator lain, yakni XL Axiata, Indosat Ooredoo, hingga Hutchison 3 Indonesia (Tri) masih dalam proses negosiasi untuk bisa menggelar jaringan di jalur MRT. (asp)