Bos Facebook Nyerah Tangani Gangguan Pilpres

CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • News Room Facebook

VIVA – Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg mengaku, perusahaannya tidak bisa sendirian melindungi Pemilihan Presiden dari gangguan asing. Bos Facebook itu menuturkan, meski media sosial besutannya sudah mengerahkan strategi dan teknologi canggih, tapi musuh ternyata lebih kuat. 

Bos Facebook itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam forum Aspen Ideas Festival pada Rabu 26 Juni 2019 waktu setempat. Dalam forum itu, Zuckerberg menanggapi soal tudingan lambannya Facebook dalam menindak gangguan asing dalam Pilpres AS pada 2016. 

"Sebagai perusahaan privat kami tak memiliki alat yang menghentikan serangan dari pemerintah Rusia. Kami sebisa mungkin bisa bertahan, tapi pemerintahan kita merupakan salah satu yang memiliki alat untuk menekan Rusia, bukan kami (Facebook)," ujar Zuckerberg dikutip dari laman CNBC, Kamis 27 Juni 2019.  

Zuckerberg balik mengkritik respons lambat pemerintah Negeri Paman Sam atas gangguan Rusia dalam Pilpres 2016. Akibat sikap lembek AS itu, memicu aksi gangguan Pilpres serupa yang dilakukan oleh negara, salah satunya Iran. "Salah satu kesalahan yang saya khawatirkan yakni setelah 2016 pemerintah kita tidak mengambil aksi balasan," tuturnya. 

Zuckerberg mengungkapkan, Facebook sudah berupaya keras membendung misinformasi dan gangguan asing dalam Pilpres AS, namun apa daya mereka kalah kekuatan. 

Dalam menindak gangguan Pilpres, Facebook telah mengerahkan 30 ribu karyawan yang bekerja khusus mengulas akurasi konten pada platform media sosial tersebut. Moderator konten juga menandai konten yang menyesatkan sebagai tak layak, dan menyetop distribusi konten yang misinformasi untuk diposting ulang. Facebook juga menggabungkan dengan sistem kecerdasan buatan canggih dalam mendeteksi kampanye Pilpres yang misinformasi. Namun itu tak cukup kuat memerangi gangguan asing dalam Pilpres AS pada 2016. 

"Ini adalah persaingan antarnegara superior. Rusia dan orang-orang lainnya memiliki taktik yang lebih canggih," ujar Zuckerberg.

Untuk itu, bos Facebook itu menyampaikan usulan jangan hanya media sosial saja yang diberikan beban untuk melawan gangguan Pilpres. Menurutnya, regulator juga harus terjun langsung membantu Facebook.

Zuckerberg mengundang regulator untuk menetapkan standar privasi di seluruh industri dan mengambil sikap tegas terhadap campur tangan asing dalam Pilpres. [mus]