Melihat 50 'Danau Tersembunyi' di Bawah Lapisan Es Greenland

Mountains in eastern Greenland - NASA/Jefferson Beck
Sumber :
  • bbc

Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 50 danau cair baru di bawah lapisan es Greenland. Sebelumnya hanya empat danau yang pernah terdeteksi.

Antartika menyembunyikan sekitar 470 danau di bawah esnya, tetapi studi terbaru Inggris dan AS ini membuktikan wilayah kutub utara juga memilikinya.

Tapi, ukurannya tidak sebesar di Antartika. Danau terbesar di selatan, Danau Vostok, panjangnya 250 km. Sementara danau subglasial terbesar di Greenland hanya sepanjang enam kilometer.

Wilayah air yang luas dapat menyatu di bawah lapisan es setebal satu kilometer karena sejumlah alasan.

Tekanan dari atas dan panas bumi dari bawah dapat mempertahankan bentuk cairan; air lelehan di permukaan juga akan mengalir ke dasar dan terkumpul di dalam lubang-lubang.

Para peneliti tertarik untuk menemukan danau seperti itu karena mereka bisa menjelaskan hidrologi (jaringan air) di bawah lapisan es dan pergerakannya.

Air bertindak sebagai pelumas, dan saat dunia memanas, membuat model tentang seberapa cepat es akan meluncur ke lautan akan membantu proyeksi kenaikan permukaan laut di masa depan.

Es di Greenland akan menaikkan permukaan lautan dunia sebesar tujuh meter jika semuanya mencair.

Jade Bowling dari Universitas Lancaster secara manual memeriksa 570.000 km data radar dikumpulkan oleh program IceBridge NASA di Greenland.

Badan antariksa AS itu secara teratur menerbangkan pesawat yang membawa instrumen, bolak-balik melintasi lapisan es untuk memetakan lapisan internal dan bentuk batuan dasar. Air dalam bentuk cair menunjukkan pola hamburan balik dalam data radar.

Bowling, mahasiswa program doktoral, telah mengidentifikasi 54 kandidat danau dalam pencarian ini.

"Berbeda dengan danau sub-glasial Antartika, yang biasanya terkumpul di sekitar (interior) belahan es, danau-danau yang baru ditemukan di Greenland sebagian besar di tepi lapisan es, di bawah es yang bergerak relatif lambat dan sebagian besar stabil," katanya kepada BBC.

"Mereka juga jauh lebih kecil daripada yang ada di Antartika (panjang rata-rata 1,4 km dibandingkan 11 km)."

Selain 54 danau radar, dua kandidat lainnya ditemukan dengan mencari perubahan ketinggian yang tajam pada  dataset arcticDEM terbaru.

Model ketinggian ini dibangun dari foto-foto satelit beresolusi sangat tinggi dan Bowling melihat beberapa lokasi tempat permukaan es merosot, mungkin karena danau di bawahnya telah terkuras.

"Danau ‘aktif’, yang terisi dan terkuras, sehingga bisa membuat es bergerak ke atas dan ke bawah, tampaknya jarang," kata rekan penulis Dr Stephen Livingstone.

"Tapi kami berspekulasi bahwa sinyal dari danau sub-glasial aktif di dekat tepi lapisan es bisa jadi hilang karena di sinilah banyak air lelehan permukaan turun ke lapisan dasar.

"Air ini mungkin mengalir keluar dari danau secara musiman dengan membuat saluran yang sangat efisien. Tepi-tepinya mungkin saja area yang sangat dinamis."

Di Antartika, sejumlah danau, termasuk Vostok, telah menjadi target pengeboran untuk penelitian ilmiah.

Para ilmuwan menduga bahwa beberapa danau paling tua dan paling stabil akan menampung organisme purba yang telah terperangkap di tempatnya sejak lapisan es terbentuk.

Kimiawi air dan sifat sedimennya juga seharusnya bisa memberikan wawasan berharga tentang kondisi lingkungan masa lalu.

Prof Martin Siegert di Imperial College London memimpin upaya untuk mengebor Danau Ellsworth di sub-glasial Antartika.

Dia berkomentar kepada BBC News: "Karena lapisan es mungkin telah berubah secara besar-besaran dalam siklus zaman es terakhir, danau-danau Greenland ini barangkali usianya tidak ‘sangat’ tua."

"Oleh karena itu, jenis pertanyaan yang bisa Anda tanyakan dari Danau Vostok/Ellsworth akan berbeda dengan apa yang mungkin Anda temukan dengan mengebor danau Greenland."

"Seperti yang dikatakan para peneliti, ini baru danau kandidat dan lebih banyak perhitungan geofisika diperlukan untuk menentukan apakah mereka cukup menarik untuk dibor (periksa kedalaman air, pengaturan topografi, sedimen basal).

"Jadi, analisis tentang danau mana yang kelihatan paling baik dari perspektif eksplorasi tampaknya merupakan langkah logis berikutnya. Lalu, jika hasil yang didapatkan cukup kuat, misi eksplorasi bisa menyusul."

Bowling dan koleganya telah mempublikasikan analisis mereka tentang danau sub-glasial Greenland di jurnal Nature Communications.