Hybrid Cloud Bakal Muncul di Indonesia, Apa Itu?

Konferensi pers Palo Alto Networks Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Menggunakan solusi komputasi awan atau cloud memungkinkan penggunanya bisa menyimpan data tanpa mengenal batas wilayah. 

Menurut Country Manager Palo Alto Networks Indonesia, Surung Sinamo sifat data bersifat sangat umum. 

Menurutnya, penyedia layanan cloud juga memiliki kemampuan untuk melintasi batas karena sifatnya yang beberapa lokasi. Sifat dan karakteristik cloud ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun ketentuan klasifikasi data. 

"Saya dengar pemerintah sedang menggodok klasifikasi data itu. Sebab data itu sangat general. Data seperti apa misalkan yang boleh cross border. Misalkan data seperti apa yang stay," kata dia di Jakarta, Rabu 3 Juli 2019. 

Dengan adanya aturan mengenai klasifikasi data, akan lebih terlihat jelas mengenai penggunaan data. Baik yang boleh dibuka secara publik atau pun bersifat privat.

Surung mencontohkan, bisa saja sejumlah aplikasi diperbolehkan datanya untuk tak terbatasi wilayah dan menggunakan publik cloud. Sedangkan private cloud akan digunakan bagi data bersifat pribadi dan tidak boleh diperlihatkan ke pihak lain. 

"Dalam satu enterprise bisa pakai private cloud itu kan berarti dikatakan semacam on prime sebenarnya, masih data center biasanya dimiliki sendiri. Atau bisa juga di-manage oleh cloud provider tapi dedicated hanya untuk pelanggan itu," jelasnya. 

Namun Surung mengatakan, dengan aturan klasifikasi data itu, bisa saja ada solusi lainnya. Dia mengatakan, pengadaan hybrid cloud bisa muncul nantinya. 

Hybrid cloud membuat pembuat cloud mengatur layanannya menjadi publik dan privat secara bersamaan.

"Jadi kalau hybrid kombinasi keduanya. Di mana data ada kemungkinan berpindah dari privat ke publik juga," ujar Surung.