ASEAN Bahas Kesenjangan Digital, Malaysia Aman Bagaimana Indonesia?

Ilustrasi broadband dan internet.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Fotocitizen

VIVA – Negara-negara di ASEAN menggelar pertemuan untuk membahas pemecahan masalah kesenjangan digital yang terjadi di masing-masing negara. Dengan tukar pengalaman ini diharapkan bisa menjadi pelajaran pengembangan digital.

Pembahasan tersebut dibahas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan ASEAN-USAID serta International Telecommunication Union menggelar acara Approaches to ASEAN Next Generation Unversal Service Obligation Consultative Workshop. Acara ini diadakan Kamis-Jumat, 25-26 Juli 2019 di Jakarta. 

Direktur Utama Bakti, Anang Latief, mengatakan acara ini merupakan berbagi pengalaman antarnegara di ASEAN. Diskusi ini berkaitan dengan kesenjangan digital antarnegara kawasan Asia tersebut. 

"Intinya acara sharing session bagaimana di negara ASEAN. 7 negara sharing experience bagaimana menuntaskan persoalan-persoalan digital gap di beberapa negara," kata Anang, di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.  

Menkominfo Rudiantara mengatakan, negara di ASEAN, kecuali Singapura dan Malaysia, memiliki masalah yang sama yaitu konektivitas internet. Dia mengungkapkan berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), konektivitas internet di Indonesia baru 45 persen. 

"Kita bagaimana mengejar pembangunan infrastruktur ini. Nah di kita mempunyai kebijakan tentang universal service obligation (USO)," kata dia. 

Rudiantara menjelaskan, jika dulu dana USO dikelola oleh unit dan menjadi satuan kerja di Kominfo,  saat ini sudah dikelola oleh Bakti. Peralihan pengelolaan dana USO itu supaya diproses dengan cara yang baru. 

"Karena kan ini uang operator sebetulnya dana USO ini. Pertanggungjawaban juga harus jelas," kata Rudiantara. (ase)