2 Tahun Setelah Kebiri Kimia, Ilmuwan Jenius Pilih Bunuh Diri

Pemberian kebiri kimia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Hukuman kebiri kimia yang dijatuhkan pada M Aris (20 tahun), pelaku pencabulan pada sembilan anak di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menuai polemik. Kejaksaan Tinggi Jatim menunggu arahan dari Kejaksaan Agung terkait itu. 

Bagi publik, topik seputar kebiri kimia pun menjadi buah bibir belakangan ini. Hal ini tak mengherankan mengingat testis pria merupakan organ penting yang berkaitan dengan dorongan seksnya dan banyak hormon kunci. 

Mengutip laman Metro, artikel yang dipublikasikan pada 11 April 2018 menyebut, kebiri kimia telah digunakan secara sah berdasarkan hukum sejak sekitar tahun 1944 untuk mengurangi kadar testosteron laki-laki dan perempuan. Hormon inilah yang memicu dorongan seks pada keduanya. 

Kebiri kimia dilakukan melalui pemberian obat-obatan antiandrogen, baik dalam bentuk pil atau lebih umum melalui suntikan. Awalnya, kebiri kimia diterapkan bagi pelaku pelanggaran seks, dan dianggap sebagai obat untuk membantu masalah mereka.

Berbagai hormon manusia dapat dihilangkan dengan obat-obatan. Namun pada tahun 2017, eksperimen program NHS melihat beberapa pedofil yang dihukum dirawat dengan cara ini, menunjukkan bahwa ia masih memiliki masalah medis dan kriminal. 

Beberapa orang mungkin menganggap pil KB pada wanita sebagai upaya kebiri kimia, mengingat hormon yang berubah itu berdampak menetralkan gairah seks mereka.

Salah satu tokoh terkenal, ahli matematika brilian Alan Turing mengalami kebiri kimia, dalam kesepakatan tahun 1952 dengan Pemerintah Inggris, setelah dinyatakan bersalah atas tindakan homoseksual yang tidak senonoh. Dua tahun kemudian dia bunuh diri. 

Kisah tragisnya digambarkan dalam The Imitation Game yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch. Kebiri kimia tetap menjadi cara menghukum pelanggar seks di banyak negara, terkadang mengakibatkan pengurangan hukuman penjara mereka.

Ada efek samping terhadap kebiri kimia, hanya beberapa yang mengancam jiwa, dan laki-laki dapat mengalami ginekomastia (pertumbuhan kelenjar susu) di beberapa kasus, seperti yang terjadi pada Turing. 

Baik pria maupun wanita mengalami pengurangan otot dan peningkatan massa lemak tubuh serta melemahnya tulang. Ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan osteoporosis.

Banyak filsuf dan aktivis hak asasi manusia telah menyuarakan penentangan terhadap penggunaan kebiri kimia. Seiring berjalannya waktu, berbagai pendekatan dilakukan untuk mengupayakan rehabilitasi bagi pelanggar seks yang diadili.