Listrik Mati, 4 BTS Operator di Maluku Utara Belum Berfungsi

Ilustrasi BTS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Hingga malam ini, masih ada empat titik base transceiver station yang mengalami gangguan, setelah gempa yang mengguncang Provinsi Maluku Utara pada kamis malam dan Jumat dini hari. Sebelumnya, dilaporkan ada 15 BTS yang mengalami gangguan sesaat setelah gempa terjadi.

"Empat site yang masih mengalami gangguan, yaitu di Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kota Bitung, yang sebagian besar penyebabnya adalah adanya pemadaman listrik oleh PLN," kata Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ahmad Ramli, dalam keterangannya, Jumat 15 November 2019.

Dia mengatakan, operator sedang berusaha maksimal untuk melakukan upaya perbaikan, hingga layanan telekomunikasi bisa normal kembali. Salah satu caranya, dengan penyediaan back up power.

Tercatat, ada 326 BTS 2G, 402 BTS 3G, dan 364 BTS 4G yang beroperasi di kawasan tersebut. Keseluruhan BTS itu dimiliki oleh tiga operator, yaitu Telkomsel, Indosat dan STI.

Ramli mengatakan, layanan telekomunikasi memegang peranan penting saat kondisi darurat atau bencana. Mulai dari komunikasi proses pertolongan korban, hingga koordinasi saat pemulihan. Saat pemulihan, telekomunikasi juga dijadikan sarana hiburan bagi korban yang terdampak.

Kementerian Kominfo akan tetap melakukan pemantauan terhadap layanan telekomunikasi pasca terjadinya gempa, untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan yang berdampak terhadap layanan dan Infrastruktur telekomunikasi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Agus Wibowo mencatat, bencana gempa bumi di Maluku Utara mengakibatkan 19 bangunan rusak ringan.