Alat Mirip Test Pack Bisa Deteksi Dini DBD

Kit Rapid Test Dengue.
Sumber :
  • Dok. BPPT

VIVA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki alat yang dapat mendiagnosis Demam Berdarah Dengue (DBD). Alat yang dinamakan Kit Rapid Test Dengue ini mereka ciptakan agar penderita DBD bisa mendapat pertolongan cepat sehingga tidak memakan korban.

Alat deteksi dini DBD ini punya beberapa kemiripan dengan alat uji kehamilan atau test pack. Selain tampilannya mirip, alat ini juga mudah digunakan dan terbukti efektif.

"Kit Rapid Test Dengue adalah pengembangan dari para perekayasa dan peneliti BPPT. Mereka menemukan yang namanya antibodi untuk NS1 monoklonal," ujar Kepala BPPT Hammam Riza di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

NS1 monoklonal adalah virus DBD yang diletakkan di dalam setrip. Kehadiran Kit Rapid Test Dengue diharapkan bisa menjadi sebuah terobosan inovasi untuk pencegahan DBD.

Fungsinya mendeteksi penyakit menggunakan NS1 monoklonal antibodi yang dikembangkan berdasarkan strain virus lokal Indonesia, sehingga diharapkan memberikan sensitivitas yang lebih baik.

"Kenapa bisa mencegah? Karena bisa dilakukan diagnosis lebih cepat. Jadi kalau kita tahu ada kerabat yang kena DBD maka bisa segera terobati. Enggak harus menunggu tiga, empat, hingga lima hari," katanya.

Menurut Hammam, terkadang terlalu lama diagnosis membuat pengobatan menjadi terlambat. Oleh karena itu mengapa DBD bisa memakan korban. Ia juga mengakui bahwa angka kematian yang disebabkan DBD masih tinggi.

Ia mengatakan produk ini lebih akurat dibanding alat serupa yang diimpor dari luar negeri. Ini karena alat buatan BPPT telah diuji menggunakan strain lokal yang didapat dari virus yang terdeteksi pada masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.

Mendeteksi DBD dengan NS1 monoklonal pun dinilai lebih efektif untuk mengetahui ada atau tidaknya virus DBD, dibandingkan dengan pendeteksian antibodi IgG/IgM (imunoglobin/antibodi tubuh).

Alat ini bisa digunakan mandiri tanpa alat bantu lain, tanpa keahlian khusus, dan mudah diakses di seluruh Indonesia karena tidak perlu digunakan atau dikirim dengan kondisi khusus.

Cara menggunakannya adalah dengan meneteskan darah ke ujung alat, kemudian darah dicampur larutan buffer untuk mempercepat reaksi tanpa ikut memengaruhi hasil.

Hasil akan muncul sekitar dua sampai sepuluh menit. Kit akan menunjukkan jumlah garis, seperti pada test pack. Satu garis menunjukkan hasil negatif, sedangkan dua garis mengindikasikan adanya serangan virus dengue dalam tubuh.

Mengenai produksi, BPPT menggandeng PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Mereka telah menyerahkan dokumen Teknologi Industri Bahan Baku Kit Rapid Test Dengue ke BUMN farmasi tersebut.