Miliarder yang Mau Mindahin Manusia ke Planet Mars Getok Facebook

CEO SpaceX, Elon Musk, menjelaskan update purwarupa wahana antariksa.
Sumber :
  • YouTube/@SpaceX

VIVA – Elon Musk, miliarder yang mau mindahin manusia ke Planet Mars, getok Facebook. Nampaknya, ia menyimpan dendam kesumat terhadap platform media sosial besutan Mark Zuckerberg.

Musk seakan tidak pernah lelah terus-menerus nyinyirin Facebook. Kali ini, ia menyebut tagar #DeleteFacebook yang sempat viral sudah ketinggalan zaman.

Tagar tersebut diunggah aktor Sascha Baron Cohen di akun Twitternya. "#DeleteFacebook itu kuno. Harusnya lebih gereget lagi. Yang lebih fresh dan nonjok," ungkap Musk, membalas cuitan Cohen di Twitter, seperti dikutip dari TechCrunch, Senin, 10 Februari 2020.

Dalam Twitternya, Cohen menyebut Facebook sudah seharusnya diatur oleh pemerintah. Ia tidak mengingingkan seluruh manusia di dunia diatur oleh satu orang.

"Kita tentu tidak ingin membiarkan satu orang mengontrol air untuk 2,5 miliar orang. Kita juga tidak mau satu orang mengontrol listrik untuk 2,5 miliar orang, bukan?," tegas dia.

Cohen melanjutkan, lalu mengapa kita semua membiarkan satu orang mengontrol informasi yang bisa dilihat 2,5 miliar orang? Ia menegaskan bahwa Facebook butuh diregulasi oleh pemerintah, tidak diatur oleh kaisar bernama Mark Zuckerberg.

Bukan kali ini saja Musk menyindir Facebook dan grup platformnya. Ia mengunggah cuitan pada 2018 setelah menghapus laman Facebook perusahaan miliknya. Isi unggahan tersebut adalah penegasan kalau dirinya tidak suka dengan Facebook.

Sebelumnya, bos SpaceX dan Tesla itu menyindir WhatsApp. Aplikasi pesan instan milik Facebook itu disindir Musk karena memiliki kerentanan keamanan. Lewat akun Twitternya, bos Tesla itu menyebut WhatsApp sebagai aplikasi gratis untuk para peretas atau hacker ponsel.

Ia lalu mengunggah emoji robot sebagai versi dari platform pesan raksasa. Ada Apple, Google, Microsoft, Samsung, dan WhatsApp. Musk menambahkan caption 'Yang terakhir gratis untuk peretasan ponsel' (Last one comes with a free phone hack), seperti dikutip dari Business Insider.

Dalam gambar yang diunggah, WhatsApp memang berada di bagian terakhir. Cuitan itu sudah di-retweets 3.100 kali dan 53 ribu disukai (like). Nampaknya, cuitan ini merujuk pada kasus peretasan iPhone milik CEO Amazon, Jeff Bezos.