Jenis Investasi Ini Tawarkan Beragam Gimmick yang Menggiurkan

investasi
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Prospek Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF) tahun ini dinilai akan baik, karena transparansi dan keamanan instrumen yang terjamin. Hal ini akan mendorong minat investor untuk beralih ke jenis investasi ini. Noviono Darmosusilo, direktur Indo Premier Investment Management (IPIM), mengaku produk investasi ETF masih digemari di tengah kondisi ketidakpastian global.

Menurutnya, sejalan dengan pendekatan pendalaman pasar serta peningkatan kepercayaan pasar yang berkesinambungan maka Reksa Dana ETF memiliki keunggulan, seperti transparan. "Sebab, ETF menampilkan seluruh isi portofolio secara akurat dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata dia di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020.

Selanjutnya likuid. Noviono menuturkan Reksa Dana ETF memiliki likuiditias sesuai dengan kedalaman pasar dan dapat ditransaksikan secara berkesinambungan selama jam perdagangan bursa.

Lalu performa. Reksa Dana ETF yang mengacu pada indeks pasar mampu memberikan performa pasar secara konsisten yang dibuktikan dari tracking error-nya yang minim. Selain itu pula, banyak keunggulan yang bisa didapat dengan berinvestasi pada ETF atau Reksa Dana Bursa.

Pertama, investor tidak terpaku pada penentuan Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari karena perdagangan dapat dilakukan selama jam perdagangan di BEI menggunakan indikatif NAB.

Kedua, Reksa Dana ETF memiliki diversifikasi sehingga dapat dilakukan secara seketika karena ETF tersebut terdiri dari portofolio saham unggulan sehingga mampu mengurangi gejolak valatilitas dan risiko investasi seperti satuan saham.

Keunggulan Reksa Dana ETF lainnya berupa fleksibilitas tingggi, continuous pricing, serta kecepatan eksekusi melalui penerapan teknologi muktahir. "Ini juga memungkinkan investor untuk memiliki kendali penuh pada setiap kondisi pasar," paparnya.

Data menyebutkan, hingga Januari 2020, Reksa Dana ETF yang tercatat di BEI telah mencapai 40 jenis. Dari jumlah tersebut, total dana kelolaan yang ada telah mencapai Rp14,2 triliun.