Kisah Emak-emak Main Bitcoin, Penghasilannya di Atas Gaji Suami

Ibu rumah tangga.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Tak bisa dipungkiri, emak-emak memiliki pengaruh besar dalam pengaturan keuangan keluarga. Insting pengelolaan keuangan ini, salah satunya, diimplementasikan dalam bentuk investasi. Kini, aset digital Bitcoin mulai dilirik emak-emak. Apalagi, Bitcoin bisa dibeli mulai dari Rp50 ribu.

Kepala Eksekutif Indonesia Digital Asset Exchange (Indodax) Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin merupakan instrumen investasi alternatif yang bisa dijadikan pilihan investor. Kendati demikian, investasi Bitcoin masih belum terlalu populer jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

"Terlebih lagi di Indonesia. Bitcoin sekarang menjadi komoditas investasi dan trading. Sama seperti emas," kata dia kepada VIVA, Jumat, 28 Februari 2020. Bicara emak-emak, Oscar punya pengalaman menarik. Ia bercerita ada seorang ibu rumah tangga investasi Bitcoin mulai dari nol, hingga punya penghasilan besar.

"Bahkan, penghasilannya dari investasi Bitcoin di atas gaji suaminya, logh. Dia menyisihkan rezeki dari uang belanja setiap bulan. Minimal Rp50 ribu bisa investasi 0,01 Bitcoin. Itu salah satu story menarik," ungkap Oscar, tanpa mau menyebut identitas emak-emak tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa aset digital seperti Bitcoin menjadi safe haven assets ketika terjadi krisis. Karena, perdagangan aset digital masih sangat kecil di Indonesia. "Di dunia saja baru satu persen," paparnya. Dengan begitu, calon investor diimbau jangan takut berinvestasi Bitcoin dan aset digital lainnya.

Oscar menyebut bahwa terdapat 60 jenis aset digital di Indodax. Meski begitu tidak semuanya bagus. Ia lalu memberi masukan aset digital mana saja, selain Bitcoin, untuk diinvestasikan. "Selain Bitcoin, ada juga Dash, Etherium dan Monero," tuturnya.

Hingga, Sabtu, 29 Februari 2020, 1 Bitcoin (Btc) sama dengan US$8.720. Artinya, jika dikonversi ke mata uang Rupiah maka nilainya mencapai Rp123,1 juta. Sebelumnya, Bitcoin akan mengalami kenaikan harga atau halving pada tahun ini.

Hal tersebut terjadi setiap empat tahun sekali. Halving adalah proses memangkas biaya yang didapat trader dari proses menambang dengan mengurai algoritma matematika guna menghasilkan Bitcoin. Tujuan halving untuk menjaga inflasi.

Efek halving juga mengurangi pasokan Bitcoin yang masuk ke pasar, sehingga harganya bisa terdongkrak. "Kalau harganya naik, minat masyarakat untuk beli Bitcoin juga tinggi," kata Oscar kepada VIVA.

Kendati demikian ia mengingatkan bahwa halving tidak langsung berdampak. Sebab, cara kerjanya seperti bola salju. Artinya, ketika pertengahan tahun ini terjadi halving, maka dampak dari kenaikan harga Bitcoin akan terasa pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.