Benarkah Letusan Gunung Tambora Bikin Dunia Tanpa Musim Panas?

Letusan Gunung Tambora.
Sumber :
  • http://beritatrendz.blogspot.com/

VIVA – Pada 1816 dikenal dengan sebutan year without a summer atau tahun tanpa musim panas. Penyebutan ini dikarenakan adanya letusan Gunung Tambora di Indonesia. Gunung yang berlokasi di Kepulauan Sumbawa ini menewaskan 90 ribu jiwa.

Dikutip dari situs CNN, Rabu, 18 Maret 2020, Gunung Tambora meletus pada April 1815. Tahun berikutnya terjadilah apa yang dinamakan year without a summer atau tahun tanpa musim panas, di mana membuat Eropa dan Amerika Utara menjadi dingin dan basah.

Pada 1913, ilmuwan berpendapat bahwa letusan Gunung Tambora dan tahun tanpa musim panas saling berhubungan. Sebuah studi menunjukkan bahwa suhu musim panas yang menjadi dingin tidak akan terjadi tanpa letusan gunung.

Gunung berapi itu mengakibatkan kehancuran massal. Letusan tersebut juga mengakibatkan aliran magma dan tsunami yang menghancurkan rumah dan merenggut 10 ribu nyawa.

Sementara 80 ribu lainnya mati karena penyakit setelah pascaletusan Gunung Tambora. "Letusan ini menjadi salah satu yang eksplosif karena memiliki dampak yang sangat besar secara lokal, menghancurkan Pulau Sumbawa," kata ilmuwan Andrew Schurer.

Banyaknya material yang dikeluarkan saat letusan membuat gunung berapi memiliki dampak secara global. Andrew menjelaskan letusan itu mengirim sulfur dioksida ke stratosfer yang cepat menyebar ke seluruh dunia.

Letusan Gunung Tambora juga menyebabkan penurunan curah hujan secara global dan perubahan dinamis pada lautan dan atmosfer. Suhu global turun satu hingga tiga derajat celcius. Dalam 250 tahun terakhir, 1816 jadi tahun terdingin.