Wajah Bumi Akibat Wabah COVID-19 Dilihat dari Luar Angkasa

Wajah Bumi akibat wabah COVID-19 dilihat dari luar angkasa (Sumber: Maxar Technologies).
Sumber :
  • bbc

Pemantauan satelit di sejumlah lokasi menunjukkan besaran dampak wabah Virus Corona COVID-19 terhadap perjalanan dan pariwisata.

Di Vermont, Amerika Serikat, lahan parkir mobil tampak kosong lantaran para pelancong absen dari resor ski di Killington.

Acara kumpul-kumpul yang melibatkan 50 orang atau lebih telah dilarang di negara bagian itu, bar-bar telah ditutup, dan restoran hanya diperbolehkan melayani pesan-antar dan bawa-pulang hingga 6 April mendatang.

Rental mobil jelas tidak laku di Bandara Phoenix City, AS. Foto-foto dari Maxar Technologies menunjukkan lahan parkir mobil rental yang penuh dibandingkan dengan kondisi terkini.

Jumlah pesawat di Bandara Salt Lake City jauh lebih sedikit. Namun, di pusat ibu kota Rusia, Moskow, terjadi kemacetan parah. Di kota ini, pihak berwenang menutup seluruh sekolah dan melarang kerumunan orang lebih dari 50 orang.

Di Iran, negara yang mencatat ribuan kasus positif wabah ini, lokasi ziarah Imam Reza di Mashhad telah ditutup guna mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Sejak Virus Corona COVID-19 muncul pada November tahun lalu, ilmuwan telah putus asa mencari sumber virus tersebut.

Bahkan pernah ada spekulasi bahwa virus itu dibuat di sebuah laboratorium. Studi mengatakan tidak ada bukti jika virus itu adalah buatan laboratorium.

Analisis mereka malah menunjukkan bahwa Virus Corona adalah evolusi alami. Kristian Andersen dari kelompok peneliti Scripps Research memastikan mereka telah melakukan penelitian.

"Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia, kita menjawab tegas bahwa SARS-CoV-2 berasal dari virus yang alami," ujarnya.

Saat virus itu mulai menyebar di China, ilmuwan mengurutkan genomnya dan membuat data tersedia untuk diteliti ilmuwan di dunia. Dalam studi ini yang mereka teliti adalah genom untuk 'spike protein'.