Manakah yang Hoax, COVID-19 Ditularkan Lewat Droplet atau Udara

Penyemprotan cairan disinfektan di kereta, cegah virus corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

VIVA – Wabah Virus Corona COVID-19 bukan hanya menyerang kesehatan masyarakat Indonesia, namun juga informasi yang beredar berupa informasi benar maupun hoax. Salah satu media penyebaran virus itu sendiri.

Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hasbullah Thabrany, menyebutkan jika masih berupa mitos ada yang menyebutkan COVID-19 bisa ditularkan lewat udara. Menurutnya belum ada bukti mengenai informasi tersebut.

"Belum ada bukti masih mitos kalau di udara. Kalau di udara dia diem terus berterbangan dengan angin seperti flu biasa, sehingga orang yang jauh bisa terhirup. Belum ada bukti itu masih mitos," kata Hasbullah, dalam Live Streaming Bedah Fakta dan Mitos Seputar Virus Corona bersama Facebook, Jumat, 3 April 2020.

Ia menyebutkan fakta yang paling benar adalah melalui droplet, yaitu saat percikan batuk atau bersin yang dikeluarkan lewat mulut atau hidung. Droplet ini cenderung tidak kelihatan oleh mata dan akan jatuh ke Bumi karena adanya gravitasi.

"Jangan terlalu takut dengan itu, asal kita jaga jarak dua meter paling aman insya Allah sampai dengan sekarang menurut pengetahuan WHO yang sudah melakukan di seluruh dunia mengumpulkan berbagai fakta itu masih aman," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari, mengatakan jika banyak informasi yang beredar di sosial media termasuk platform yang ada dalam keluarga Facebook. Ia mengaku berkomitmen untuk memastikan informasi benar yang beredar.

Salah satunya adalah memastikan pengguna bisa terhubung langsung dengan website resmi soal Covid-19 saat melakukan pencarian di platform tersebut.

"Terutama untuk Covid-19, yang penting untuk kita semua ada beberapa aktivitas yang inisitaif kita lakukan sekarang. Contohnya kalau teman-teman klik search corona di platform kami yang bisa muncul adalah langsung ke websitenya Gugus Tugas which is Covid19.go.id," tutur Ruben.

Facebook juga bekerja sama dengan pengecek fakta pihak ketiga untuk menghapus informasi salah. Selain itu juga ada Chatbot WhatsApp yang diluncurkan Kominfo beberapa waktu lalu untuk pengguna bisa mengetahui informasi soal COVID-19.

"Jadi basic information yang harus kita cari di beberapa sumber terpisah, kita satukan di satu portal WhatsApp. Sekarang sudah digunakan itu jutaan message at least di Indonesia yang menggunakan," kata Ruben.