Amerika Hina China soal Corona, Bill Gates: Cukup, Gak Usah Berantem!

Bill Gates memakai blangkon
Sumber :
  • Instagram/@thisisbillgates

VIVA – Konglomerat dan pendiri Microsoft, Bill Gates, mengingatkan kepada negara G20 untuk secepatnya bersama-sama memerangi pandemi Virus Corona COVID-19, dan bukan saling menyalahkan satu sama lain. Pernyataan ini keluar karena Amerika Serikat menghina China dengan menyebut Corona sebagai Virus Wuhan dalam pertemuan virtual G20 dua minggu lalu.

Tak pelak, pertemuan tersebut bubar tanpa persetujuan apa-apa. Gates terus mengeluarkan seruan mendesak agar para pemimpin dunia berkumpul memerangi COVID-19 dan memastikan distribusi APD (alat pelindung diri), alat medis, dan vaksi Corona dilakukan secara adil.

Langkah itu diambil di tengah kecemasan kalau kekosongan dalam kepemimpinan global akan memperpanjang pandemi dan semakin menambah korban serta merugikan ekonomi.

Menurutnya, jika wabah Virus Corona dibiarkan sampai ke negara-negara berkembang tanpa hambatan, maka hal itu akan menghantam negara-negara maju dalam gelombang berikutnya.

"Virus ini tak peduli dengan perbatasan. Bahkan jika negara maju berhasil memperlambat penyakit selama beberapa bulan ke depan, COVID-19 dapat kembali jika pandemi masih parah di negara lain," kata Gates, seperti dikutip dari situs Telegraph, Minggu, 12 April 2020.

Di sisi lain, Gates mengatakan bahwa mungkin hanya masalah waktu sebelum satu wilayah di Bumi menginfeksi wilayah lain akibat Corona. Oleh karena itu, ia terus-menerus memperingatkan soal pandemi ini dan telah berupaya meminta para pemimpin dunia kembali bersatu dan menyetujui tiga tindakan, yakni:

1. Memastikan sumber daya dunia (masker, sarung tangan, alat uji) untuk memerangi pandemi dialokasikan secara efektif. "Beberapa pasar tak berjalan baik dalam pandemi, sehingga pasar yang memiliki persediaan alat itu memiliki peran penting," tutur dia.

2. Pemimpin negara diminta laksanakan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan vaksin. Gates bilang ada delapan vaksin potensial untuk COVID-19 dalam pengembangan, tetapi dibutuhkan US$2 miliar untuk bisa menyelesaikan vaksin itu dalam waktu 18 bulan.

3. Negara G20 diminta memikirkan tentang produksi dan distribusi vaksin Virus Corona.

"Kami belum yakin vaksin mana yang akan jadi paling efektif dan masing-masing membutuhkan teknologi berbeda dalam produksi. Artinya, negara (G20) perlu berinvestasi dalam berbagai jenis fasilitas manufaktur saat ini. Kalau tidak, kita akan membuang waktu berbulan-bulan," tegas Gates.