Google Bongkar Jutaan Email Malware dan Phishing soal COVID-19

Logo Google.
Sumber :
  • Businessinsider/Azhar Kasman

VIVA – Google menghentikan jutaan email malware dan phising soal Virus Corona COVID-19 yang membuat resah dari jangkauan pengguna Gmail minggu lalu. Keputusan ini diumumkan langsung raksasa teknologi itu dalam postingan di blog resminya pada Kamis, 16 April kemarin.

"Selama minggu lalu, kami melihat 18 juta malware perhari dan email phishing terkait COVID-19. Ini adalah tambahan dari 240 juta pesan spam harian terkait Corona," ujar Google, dikutip laman Business Insider, Jumat, 17 April 2020.

Pihak Google mengatakan jika sebagian besar pesan sudah diblokir. Namun juga memperingati pengguna Gmail jika peretas kemungkinan mencoba mengambil kesempatan dari ketakutan dan ketidakpastian yang menyelimuti pandemi, seringkali dengan phishing yang bukan hal baru namun hanya dirancang khusus dengan situasi saat ini.

Peretas telah mencoba mengeksploitasi pengguna Gmail dengan berbagai cara. Termasuk meniru otoritas kesehatan publik seperti World Health Organization (WHO). Tiruan ini dilakukan untuk meminta sumbangan atau mendistribusikan malware. Selain meniru otoritas kesehatan, dikatakan pula jika pelaku juga meniru lembaga pemerintah.

Google mengatakan sedang bekerja untuk melindungi pengguna dari upaya peretasan. Caranya dengan menempatkan pemantauan proaktif untuk malware dan phishing terkait COVID-19 di seluruh sistem dan alur kerja perusahaan.

Perusahaan tersebut juga merekomendasikan pengguna untuk menyelesaikan Security Checkup, menghindari mengunduh file yang tidak mereka kenali, dan menggunakan preview dokumen bawaan Gmail. Cara terakhir diklaim bisa menghindari malware terdownload secara otomatis.

Pihak Google juga meminta pengguna untuk mengecek dua kali apakah link yang ada dalam email merupakan tautan resmi ke situs tersebut. Pengguna Gmail juga bisa melaporkan email spam atau malware, dan akan sangat membantu layanan email untuk memblokir pesan serupa di masa depan.