Cara Ojol Hadapi Dampak Corona, Jualan Bumbu hingga Berbagi Beras

Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol) .
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Para pengendara ojek online termasuk golongan pekerja informal, yang terkena dampak ekonomi dari wabah virus corona di Indonesia. Meski pendapatan menurun, namun tidak sedikit yang masih memiliki semangat tinggi.

Contohnya, salah satu mitra ojol di Surabaya, Adi Zaenal Abidin. Ia mengaku mencari alternatif penghasilan, dengan berjualan bumbu dapur.

"Ya harus cari alternatif. Pesanan turun terus, rata-rata dapat cuma Rp50 ribu sehari. Saya sama istri jual bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih agar bisa tetap bertahan," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Senin 20 April 2020.

Selain berjualan bumbu dapur, Adi juga menyumbangkan tenaga mengirim bantuan sembako ke beberapa orang yang membutuhkan. Jumlah paket yang terbatas, membuatnya harus teliti memilih siapa yang benar-benar membutuhkannya.

Baca juga: Bulan Depan PNS Digaji Pakai Uang Digital

“Saya bagikan ke penambal ban, penarik becak motor dan beberapa rekan driver, tidak banyak," tuturnya.

Bantuan juga diberikan oleh para mitra ojol, yang tergabung dalam komunitas Elite Squad. Ketua Umum sekaligus Pendiri Elite Squad, Hermawan mengaku, mereka mengumpulkan puluhan kilogram beras dan telah didonasikan ke masyarakat yang membutuhkan.

"Ada yang satu gelas per hari, atau seminggu sekali, sesuai kemampuan. Karena ini lumbung, nantinya saat sudah terkumpul dan benar-benar dibutuhkan, lumbung dibuka (dibagikan)," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Herman itu mengatakan, meski ojol sangat terdampak akibat pandemi COVID-19. namun hal itu juga dialami para pekerja harian lainnya.

"Kami juga susah, bukan kalangan mapan. Tapi, kami ingin tetap berbagi ke yang lebih membutuhkan. Ini inisiatif sederhana, tapi kalau dilakukan sama-sama bisa terkumpul banyak," jelasnya.