Wabah Corona dan Belajar Online Bak Mata Uang Tak Bisa Dipisahkan

Ilustrasi belajar dengan smartphone atau belajar online.
Sumber :
  • Pixabay/Juraj Varga

VIVA – Wabah Virus Corona COVID-19 telah mengubah aktivitas masyarakat sehari-hari, termasuk sektor pendidikan. Seruan pemerintah untuk belajar di rumah atau belajar online membuat sekolah dan lembaga pendidikan harus mengalihkan pembelajaran dari kelas ke ranah digital.

Tak ayal, keputusan pemerintah dinilai cukup membuat para orangtua kerepotan. Karena, selain harus tetap mengerjakan tugas kantor, orangtua juga mesti menjadi guru atau setidaknya memantau anak-anak agar tetap belajar.

Selama di rumah, anak-anak mendapat pekerjaan rumah (PR) untuk dikerjakan dan dikumpulkan melalui email atau surat elektronik. Ada juga sekolah yang mewajibkan siswa mempelajari materi sesuai jadwal harian. Di sisi lain, banyak pihak bergotong royong mendorong anak-anak tetap nyaman belajar di rumah.

Untuk itu Teams ada untuk mengurangi kesulitan yang dialami guru dan murid serta para orangtua. Agus F. Abdillah, selaku chief of Products and Services Officer Telkomtelstra, mengaku memberikan layanan gratis selama enam bulan sepanjang COVID-19 berlangsung jika pengguna memakai Teams.

Menurutnya, Teams adalah solusi komunikasi terpadu yang menggunakan teknologi Microsoft memiliki sejumlah fitur yang sepenuhnya mendukung pembelajaran secara digital.

"Belajar online jadi satu-satunya pilihan selama wabah Virus Corona. Seperti tak terpisahkan. Bagaimana pun juga kami ingin memastikan kegiatan belajar-mengajar (KBM) tetap berjalan meskipun dilakukan di rumah sangat penting bagi masyarakat luas,” kata dia di Jakarta, Senin, 20 April 2020.

Agus mengaku Teams dapat memberikan fleksibilitas bagi guru dan murid dalam berkomunikasi di satu kelas ataupun lintas kelas. Selain itu, solusi ini juga dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran virtual melalui konferensi video serta menyediakan fitur diskusi.

Bukan hanya itu. Para guru bisa melihat daftar hadir siswa yang menghadiri sesi pembelajaran melalui pertemuan Teams, dan memonitor kemajuan mereka dalam pekerjaan sehari-hari menggunakan Fitur Assignment. "Kami berharap guru dan murid memanfaatkan Teams dengan maksimal," jelasnya.

Ia menyebut berbagai fitur dapat mendorong siswa untuk tetap belajar secara aktif melalui aktivitas seperti peer tutoring, yaitu siswa saling membantu dan belajar sendiri dengan mengajar, berbagi catatan dan materi pembelajaran, diskusi dengan guru, serta melakukan kelompok studi kolaboratif.

Lebih lanjut Agus mengklaim aman jika memakai Teams karena teknologi dari Microsoft juga menawarkan berbagai kontrol privasi dan keamanan yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola siapa yang memiliki akses informasi dan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.