Muncul Masalah Baru pada Penerapan Work From Home

Ilustrasi hacker. (FOTO: Pixabay)
Sumber :
  • wartaekonomi

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Kegiatan peretasan terhadap perusahaan di berbagai negara meningkat lebih dari dua kali lipat karena banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah, menurut peneliti keamanan.

Tim keamanan perusahaan lebih sulit melindungi data, saat para karyawan memakai perangkat rumah yang memiliki pengaturan beragam. Terlebih, mesin perusahaan menghubungkan perangkat-perangkat itu dari jarak jauh.

"Bahkan, para pekerja jarak jauh yang menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) yang membangun saluran aman untuk lalu lintas digital, juga menambah masalah," ujar para pejabat dan peneliti, dikutip dari Reuters, Senin (20/4/2020).

Perusahaan perangkat lunak dan keamanan Carbon Black mengklaim, terjadi lonjakan serangan ransomware hingga 148 persen pada Maret, dibanding bulan sebelumnya.

Ahli Strategi Keamanan Siber VMware, Tom Kellermann berujar, "terus terang, lebih mudah untuk meretas pengguna jarak jauh daripada mereka yang berada di dalam lingkungan perusahaan."

Sejalan dengan temuan VMware, Pejabat Senior Dunia Maya FBI, Tonya Ugoretz mengungkapkan, peretasan telah bertumbuh tiga sampai empat kali lipat selama wabah.

Sementara, Eksekutif Keamanan Siber Microsoft, Rob Lefferts menyebut, terjadi peningkatan volume pelanggaran digital di tempat yang sebaran penyakitnya paling cepat. "Volume serangan siber yang berhasil mempunyai hubungan dengan volume dampak virus," katanya.