Hari Lahir Soekarno Disambut Strawberry Moon hingga Asteroid Raksasa

Asteroid mendekat ke Bumi.
Sumber :
  • New York Post

VIVA – Sabtu, 6 Juni 2020 adalah hari lahir Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Pada tanggal dan bulan kelahiran tokoh yang dijuluki Putra Sang Fajar itu disambut oleh fenomena alam. Mulai Strawberry Moon atau Bulan Purnama Strawberry, Pertama Gerhana Bulan Penumbra, hingga Asteroid Raksasa 2002 NN4.

Mengutip situs Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), ada dua fenomena alam yang terjadi hari ini. Pertama Gerhana Bulan Penumbra, yaitu saat Bulan melewati bayangan sebagian Bumi.

Kejadian tersebut akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia dan Australia. Gerhana Bulan Penumbra dimulai pada pukul 00.45.51, puncaknya pukul 02.24.55, dan berakhir pukul 04.04.03 WIB.

Kedua Strawberry Moon, di mana puncaknya akan berada di pukul 02.12 WIB pada jarak 369.005 kilometer dengan pusat Bumi. Meskipun mendapat julukan strawberry, namun tampilannya tidak tampak merah muda. Nama itu dipilih oleh suku-suku asli Amerika yang menandakan waktu panen karena buah telah matang.

Nama lain dari Strawberry Moon adalah Hot Moon atau Bulan Panas. Selanjutnya, Asteroid 2002 NN4 akan melewati Bumi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid ini menyapa warga Bumi pada pukul 03.20 UTC atau pukul 10.44 WIB.

Asteroid ini mengorbit Matahari setiap 300 hari dan rotasi pada sumbunya setiap 14,5 hari. Berdasarkan kecerahannya dan cara memantulkan cahaya, Asteroid 2002 NN4 diperkirakan berukuran 250 meter hingga 570 meter, dan akan berjarak sekitar 5 juta kilometer dari Bumi dengan kecepatan 11,15 kilometer per detik.

Benda angkasa yang diklasifikasikan sebagai Aten-class Asteroids atau Asteroid Berpotensi Berbahaya karena diprediksi jarak dekatnya dengan Bumi (Near Earth Asteroid/NEA).

Asteroid 2002 NN4 memenuhi syarat sebagai "berpotensi berbahaya" lantaran orbitnya pernah memotong orbit Bumi pada jarak kurang dari 4,6 juta mil (7,5 juta km), atau 0,05 unit astronomi, jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari. Ukurannya pun sebanding dengan lapangan sepak bola.