Makhluk Mungil Ini Mampu Berjalan Sejauh 8.000 Kilometer, Wow!

Katak seukuran ibu jari.
Sumber :
  • bbc

Makhluk mungil berupa seekor katak eksotis seukuran ibu jari terdampar di sebuah supermarket di Carmarthenshire, Wales, setelah menempuh perjalanan sejauh 8.000 kilometer dari Kolombia, Amerika Selatan.

Salah-seorang karyawan di supermarket Asda di kota Llanelli, Wales, mendapati hewan amfibi seukuran ibu jari itu berada di antara tandan pisang. Dia langsung menghubungi pusat perlindungan hewan, RSPCA.

Diperkirakan katak, yang kemudian dijuluki Asda, tiba dari Kolombia, negara penghasil ratusan ribu ton buah dan dikirim ke Inggris setiap tahun.

Tim perlindungan hewan mengatakan, katak tersebut sudah diselamatkan para spesialis di Pembrokeshire. Di tempat itu, hewan tersebut diberi makan serangga jangkrik dan lalat.

Hewan tersebut diselamatkan petugas perlindungan hewan RSPCA Cymru berkat kejelian seorang karyawan yang menemukan katak tersebut di toko Murray Street pada 29 Juni lalu.

Hewan amfibi - binatang berdarah dingin yang dapat hidup di air dan di darat - mampu memperlambat laju metabolismenya, meski dengan kondisi lingkungan yang berbeda.

Itulah mengapa, menurut para ahli, katak itu bisa bertahan dalam perjalanan panjang tanpa makanan atau air menuju wilayah yang beriklim lebih dingin.

Katak `Asda` itu kini telah dipindahkan ke Silent World Zoo To You, pusat spesialis kehidupan laut di Haverfordwest. Di sana hewan amfibi tersebut akan dipelihara dalam lingkungan yang lembab.

Staf di Silent World yakin hewan itu adalah katak pohon pisang (banana tree frog).

"Selama bekerja untuk RSPCA saya sudah melihat segala hal - namun drama pisang ini adalah suatu hal baru bagi saya," kata inspektur RSPCA, Gemma Cooper.

"Katak petualang ini telah melakukan perjalanan lebih dari 8.000 kilometer di tengah-tengah tumpukan buah pisang, terpisah dari kelompok asalnya di Kolombia sebelum kemudian terdampar di supermarket Llanelli.

"Tentu ini adalah sebuah perjalanan yang amat panjang."

Cooper berterima kasih kepada staf di toko Asda karena melihat katak tersebut dan menjaganya sampai hewan itu akhirnya diselamatkan oleh petugas perlindungan.

Menurut Ginny Spenceley dari Silent World sebetulnya penemuan katak diantara pisang bukanlah hal yang aneh.

"Katak ataupun laba-laba bisa ikut menumpang karena pengiriman buah-buahan tak lagi disemprot pestisida," katanya.

"Untungnya, hewan itu baik-baik saja dan, cukup lucu, merasa sangat nyaman di kulit pisang saat kami membantu memasukkannya ke dalam lingkungan barunya yang baru dikenal."