Gugatan WhatsApp ke Israel Dikabulkan

WhatsApp
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Gugatan WhatsApp dan Facebook ke perusahaan teknologi Israel, NSO Group, dikabulkan pengadilan federal Amerika Serikat (AS).

Hakim Ketua Pengadilan Distrik Utara California, Phyllis Hamilton, menolak semua argumen yang diungkapkan NSO Group saat mengajukan mosi menolak gugatan pada April tahun ini. Juru bicara WhatsApp mengaku gembira atas dikabulkan permohonan gugatan tersebut.

"Kami senang dengan keputusan pengadilan yang percaya argumen kami kalau mereka (NSO Group) melakukan pelanggaran hukum. Keputusan hukum ini juga mengonfirmasi bahwa kami bisa memperoleh dokumen dan informasi lain yang relevan terkait NSO Group," ungkapnya, seperti dikutip dari situs TechCrunch, Jumat, 17 Juli 2020.

Tuntutan ini diajukan WhatsApp dan Facebook pada Oktober 2019. Mereka menuding NSO Group mengeksploitasi kerentanan panggilan audio melalui aplikasi pesan instan milik WhatsApp. Eksploitasi itu untuk mengirim malware terhadap 1.400 perangkat lunak (software) seluler.

Perangkat tersebut dimiliki sejumlah pihak seperti wartawan, aktivis hak asasi manusia, hingga diplomat. Tak hanya itu, WhatsApp juga mengklaim NSO Group telah mengembangkan program data bernama Pegasus. Program tersebut bisa mengekstrasi data termasuk pesan, riwayat browser, dan kontak dari ponsel.

Hasil ekstrak data ponsel itu kabarnya dijual untuk para pelanggan NSO Group seperti Kerajaan Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Meksiko. Saat gugatan diajukan pada Oktober tahun lalu, NSO Group membantah seluruh tudingan WhatsApp. "Apa yang mereka tuduhkan semua ke kami itu salah. Kami siap melawan dan membuktikannya," ungkap NSO Group.

Namun bantahan NSO Group dipatahkan oleh seorang ahli bernama John Scott-Railton dari Citizen Lab yang turut bekerja sama dengan WhatsApp dalam kasus ini. Ia mengatakan bahwa raksasa teknologi Israel itu memiliki kendali terhadap server yang terlibat dalam suatu peretasan.

"Mereka akan memiliki log, termasuk alamat IP dari pengguna WhatsApp yang jadi sasaran peretasan. Sekarang pertanyaannya, apakah NSO melihat log itu atau tidak, siapa yang tahu? Tapi fakta bahwa itu bisa dilakukan bertentangan dengan apa yang mereka katakan,” kata Scott-Railton, dilansir dari The Guardian.