Jumlah Aplikasi China yang Diblokir India Makin Banyak

Bigo Live.
Sumber :
  • Instagram/@bigoliveapp

VIVA – Pemblokiran aplikasi asal China di India masih berlanjut. Buntutnya dari konflik perbatasan kedua negara. Kalau sebelumnya 59 aplikasi yang diblokir pada akhir Juni lalu, kini yang terbaru ada 47 aplikasi baru yang masuk daftar. Faktor keamanan dan privasi para pengguna tetap menjadi alasannya.

Mengutip situs TechCrunch, Rabu, 29 Juli 2020, ke-47 aplikasi yang diblokir Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) India antara lain Cam Scanner Advance, Shareit Lite, serta Bigo Live. Sejumlah aplikasi bermasalah ini ternyata memberikan layanan akses ke platform yang sebelumnya sudah diblokir seperti TikTok dan WeChat.

"Kami bisa melarang semua, sebagian, atau bahkan (aplikasi) yang tidak ada dalam daftar," demikian keterangan resmi Kemenristek India. Selain Cam Scanner Advance, Shareit Lite dan Bigo Live, beberapa nama aplikasi China yang kena blokir India yaitu Zili (untuk ponsel Xiaomi), ULike, dan TikTok Lite.

Tak hanya itu. India juga sedang memeriksa 275 aplikasi China lainnya untuk disaring ke deretan aplikasi yang dilarang. Beberapa di antaranya dikembangkan oleh perusahaan teknologi seperti Resso oleh ByteDance, Ali Express oleh Alibaba, dan PUBG Mobile oleh Tencent.

Meski hingga saat ini belum ada keputusan final soal blokir aplikasi tambahan tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya ada 59 aplikasi yang resmi diblokir India akhir bulan lalu. Salah satunya TikTok. Aplikasi video pendek itu memiliki total 20 miliar pengguna, di mana 30 persennya berasal dari India.

Larangan TikTok di India karena dinilai menambang dan profiling data yang akan mengancam kedaulatan, keamanan dan pertahanan nasional. Juru bicara TikTok bahkan mengatakan manajemen tim di India menjadi langkah kritis bagi kesuksesan aplikasi.

"ByteDance memiliki anggota dengan jumlah dua ribu orang di India yang berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan dedikasi kami kepada keamanan pengguna dan berkomitmen kepada negara secara keseluruhan," kata juru bicara TikTok.